Ramadhan

Mengoreksi Penguasa Zhalim Lebih Utama dari Lailatul Qadar

Dengarkan

KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Lailatul qadar adalah malam yang lebih utama dari seribu bulan. Malam ini senantiasa menjadi buruan orang-orang salih di sepuluh malam di akhir bulan ramadan, namun ada amalan yang sebanding dengan ibadah di malam lailatul qadar itu, yaitu menyampaikan kebenaran di depan penguasa, khususnya penguasa zhalim.

Hal tersebut disampaikan muballigh Sultra, Muhammad Yasin, saat mengisi tausiyah usai shalat subuh di Masjid Nurul Hidayah Kota Kendari, Rabu (29/5/2019).

Menurutnya, lailatul qadar bukanlah satu-satunya keutamaan yang Allah Ta’ala berikan kepada kaum Muslim, tetapi banyak keutamaan lain yang kaum muslimin bisa amalkan, dan bahkan melebihi keutamaan menghidupkan Lailatul Qadar tersebut, yaitu berdasarkan hadist Rasulullah yang diriwayatkan oleh Ibn Hibban dan al-Baihaqi bahwa berjaga-jaga satu jam saja di medan jihad fi sabilillah adalah lebih baik daripada menghidupkan Lailatul Qadar di dekat Hajar Aswad.

[artikel number=3 tag=”ramadhan,kendari”]

Amalan berjaga-jaga di medan jihad ini, kata dia, hanya bisa dilakukan umat muslim yang ada di Palestina yang masih dijajah Israel atau sejumlah negeri muslim lain yang diperangi kaum kafir. Sedangkan di Indonesia saat ini bukanlah medan jihad, tapi wilayah damai.

Ia lanjutkan, meski Indonesia wilayah damai bukan medan jihad, tapi umat muslim di negeri ini bisa meraih pahala yang setara dengan jihad tersebut, yaitu dengan dakwah dan amar makruf nahi mungkar, khususnya kepada penguasa zhalim.

“Dalam hadist Rasulullah, Ia telah mengajari kita satu hal bahwa sebaik-baik jihad adalah perkataan yang benar kepada pemimpin yang zhalim. Bahkan ini disebut sebagai jihad yang paling utama. Nah, inilah amalan yang setara dan bahkan lebih baik dari menghidupkan malam lailatul qadar,” ungkapnya.

Reporter: Fitrah Nugraha
Editor: Rani

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button