Penerimaan Pajak di Sultra Capai Rp4,9 Triliun, PPh Jadi Penyumbang Terbesar

KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Sulawesi Tenggara (Sultra) mencatat penerimaan perpajakan di wilayah Sultra per 30 November 2024 mencapai Rp4.987,62 miliar atau Rp4,98 triliun.
Penerimaan pajak tersebut mencapai 100,65 persen atau melebihi target, dengan rincian penerimaan pajak sebesar Rp4.819,06 miliar dan penerimaan bea dan cukai Rp168,56 miliar.
Kepala DJPb Perwakilan Sultra Syarwan mengatakan, realisasi penerimaan pajak mengalami pertumbuhan sebesar Rp260,26 miliar atau 5,71 persen.
“Di samping itu penerimaan bea dan cukai juga mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan 45,95 persen (years on years) atau sebesar Rp53,07 miliar jika dibandingkan periode sama tahun lalu,” katanya, Kamis (30/1/2025).
Lanjutnya, penerimaan pajak di Sultra sampai 31 Desember 2024, didominasi oleh Pajak Penghasilan (PPh) sebesar 53,63 persen dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 39,19 persen, sisanya Pajak Bumi Bangunan (PBB) dan pajak lainnya.
Proporsi PPh tersebut cukup besar, menjadikan pertumbuhan pajak secara keseluruhan tetap terjaga di Sultra.
“Penerimaan PPh mengalami shortfall akibat adanya proyek-proyek yang telah selesai pengerjaannya, sehingga tingginya capaian PPh tidak terulang di tahun 2024,” terangnya.
Adapun penerimaan bea dan cukai, secara total mencapai 103,59 persen dari target tahun 2024 yaitu sebesar Rp162,72 miliar.
Penyumbang penerimaan tersebut disumbang oleh bea masuk sebesar Rp158,31 miliar. Sedangkan bea keluar pada periode bulan Desember sebesar Rp4,50 miliar dan cukai mencapai Rp3,03 miliar. (bds)
Reporter: Muh Ridwan Kadir
Editor: Biyan