Metro Kendari

LA Umumkan Hasil Rapat IUP

Dengarkan

KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Usai melakukan rapat bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Konawe Kepupalauan (Konkep) berserta semua instansi terkait di kantor Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Selasa (26/32019) Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Lukman Abunawas mengaku telah menepati janji dengan mencabut izin usaha pertambangan (IUP) yang ada di Pulau Wawonii, Konkep.

Menurut LA sapaanya, dari 16 IUP di Konkep, ada sembilan IUP yang dicabut total dan satu IUP di serahkan ke Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) karena statusnya Penanaman Modal Asing (PMA) serta enam IUP diberhentikan sementara.

“Hasil rapat sudah keluar. Kita semua di ruang rapat sudah menandatangani berita acara, diberikan ke Bupati Konkep satu dan satunya ke Biro Hukum Sultra. Kita merumuskan 9 dicabut total, karena memang kegiatannya tidak ada sama sekali dan masanya sudah habis serta tidak melakukan kewajibannya,” beber LA dihadapan Front Rakyat Sultra bela Wawonii, Selasa 26 Maret 2019.

[artikel number=3 tag=”iup,potongleher,la,” ]

Menurut Lukman, dari enam IUP yang dihentikan mengekspor ore, salah satunya PT Gema Kreasi Perdana (GKP) yakni penambangan jenis logam.

“Ini kami lakukan karena kami merespon masyarakat Wawonii,” jelasnya.

Hal ini dilakukan, kata LA, sesuai Undang-Undang (UU) Nomor 27 Tahun 2007 tentang Perlindungan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (PWPPPK), dimana Pulau Wawonii masuk dalam pulau yang tidak diperbolehkan untuk melakukan penambangan.

“Serta sesusai dengan Keputusan Mentri (KepMen) ESDM Nomor 3673 Tahun 2014 tentang kawasan Pulau Sulawesi,” katanya.

“Karena ini menyangkut unsur lingkungan yakni pencemaran lingkungan atau kawasan yang dihuni masyarakat tidak layak untuk tambang. Kedua karena ini rawan kerusuhan. Apalagi ini sudah tiga kali demo dan masih dalam suasana panas karena sebentar lagi akan ada pemilihan umum (Pemilu) serentak,” tambahnya.

Ia juga membeberkan, salah satu pemilik IUP yakni direktur GKP mendukung pencabutan IUP ini, demi masyarakat Wawonii.

“Mereka rela, padahal sudah banyak berkorban,” ujarnya.

Ia berharap, dengan keputusan ini, masyarakat Wawonii tetap menjaga ketentraman. Apalagi, saat ini sudah mendekati Pemilu serentak 2019.

“Jaga ketentraman. Saya selalu berada di belakang masyarakat Wawonii,” tutupnya.

Reporter: Musdar
Editor: Dahlan

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button