HeadlineHukumMetro KendariPendidikan

Sangkal Selewengkan Dana, Ini Bukti yang Dipegang Dekan FT UMK

Dengarkan

KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Meski telah menyatakan mundur dari jabatannya sebagai Dekan Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Kendari (UMK), pada Senin pagi (21/1/2018), namun mahasiswa Program Studi Teknik Arsitektur UMK masih juga melakukan aksi. Hal itu dilakukan dengan long march dari eks MTQ menuju kampus, pada Selasa (22/1/2018).
Tak hanya mahasiswa Prodi Teknik Arsitektur, ratusan mahasiswa teknik dari berbagai universitas di Sultra juga tampak ikut dan menyuarakan tuntutan mahasiswa UMK. Dari enam poin tuntutannya, mahasiswa meminta agar Dekan Fakultas Teknik UMK, Mochammad Assiddieq ST., M.Si. tidak saja mundur dari jabatannya, tetapi juga dicopot sebagai dosen tetap.
Salah satu poin penting dalam tuntutan ini adalah tudingan bahwa Dekan Fakultas Teknik UMK, melakukan upaya penggelapan sisa dana studi kerja lapangan (SKL) senilai Rp16,3 juta.
Baca Juga : Terkait Dosen Mundur, Ini Keterangan Rektor UMK
Sehari sebelum didemo besar-besaran, kepada Detiksultra.com, laki-laki kelahiran 6 Agustus 1973 ini menjelaskan, bahwa tudingan ini tidak benar. “ini tidak benar, kenapa? Karena saya sudah transfer ke rekening prodi (Nahdatunnisa-red) tertanggal 5 Oktober 2017. Itupun yang transfer bukan saya, tapi staf melalui rekening fakultas, bukan rekening pribadi Mochammad Assiddieq,” tegasnya sembari menunjukkan bukti transfer yang tersimpan di telepon genggamnya.
Ia membeberkan, kronik ini diawali saat 47 mahasiswa teknik arsitektur hendak melakukan SKL di Bandung dan Jakarta pada 15 September 2017. Perjalanan ini memakan biaya Rp4,5 juta.
”Di tengah jalan travel memberikan diskon harga, turun jadi Rp4,1 juta. Saya dijanjikan akan diberikan oleh travel. Saya kira wajar karena saya yang fasilitasi. Tapi saya tolak, saya tidak biasa begitu, dan saya bilang nanti akan saya kembalikan,” ujarnya.
Total sisa dana SKL ini mencapai Rp18,8 juta. Dikurangi Rp2,5 juta untuk uang saku dosen, sehingga tersisa Rp16,3 juta. ”Pada saat klarifikasi di ruang rektor itu sudah saya kasih buktinya. Ketuanya (ketua aksi-red) ditanya ‘kamu sudah terima uang sisamu? dia jawab ‘sudah Pak’. Nah ditanya ‘masalahmu apa kalau uangmu sudah terima’. Kemudian wakil rektor satu lihat nama (pengirim-red) fakultas teknik bukan rekening pribadi Mochammad Assiddieq. ‘Sudah benar ini pak dekan, jadi tidak ada indikasi’ karena bukti transfer sudah kami perlihatkan waktu itu dan dianggap clear,” pungkasnya.
Reporter: Ayumi
Editor: Ann

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button