Konawe Selatan

Ruas Jalan Angata-Benua Konsel Ditutup, Warga: Kami Juga Butuh Aspal

Dengarkan

KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Aksi penutupan atau pemblokiran jalan kembali dilakukan warga di Kecamatan Angata, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).

Warga menutup akses ruas jalan Angata-Benua, yang titiknya berada di Desa Puulipu, Matabondu, Angata, Puudambu, dan Boloso.

Warga memblokade dengan cara mendirikan rangka besi bahu jalan. Akibatnya, kendaraan dari arah Benua menuju Kendari dan sebaliknya tidak bisa melewati ruas jalan tersebut.

Indra Dapa, salah satu warga Desa Puulipu mengatakan, aksi pemblokiran jalan ini sudah berlangsung sejak 6 Desember 2022. Alasan warga menutup ruas jalan sebagai bentuk kekecewaan mereka terhadap pemerintah.

Sebab, sudah bertahun-tahun ruas jalan Angata-Benua rusak, pemerintah juga belum melakukan upaya perbaikan atau pengaspalan di ruas jalan tersebut.

Bahkan, dia menyebutkan ruas jalan yang mereka tutup, bukan hanya rusak biasa, tetapi sudah membentuk kubangan air yang sulit dilalui kendaraan roda empat.

“Kami mengecam Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra), yang sejak 2015-2022, pihak pemerintah tidak pernah memperhatikan ruas jalan Angata-Benua. Padahal jika dilihat kondisinya, sama persis seperti di ruas jalan Landoono-Mowila,” tutur dia kepada detiksultra.com, Rabu (7/12/2022).

Olehnya itu, warga meminta Pemprov Sultra melalui Dinas Sumber Daya Air (SDA) dan Bina Marga untuk segera turun melihat kondisi jalan dan juga menganggarkan angaran perbaikan.

Pasalnya, lanjut mahasiswa Universitas Muhammadiyah Kendari (UMK) ini, jika ruas jalan tersebut dibiarkan tanpa ada penindakan secepatnya maka akan semakin rusak parah.

Dia juga menambahkan, jika Pemprov Sultra tetap tidak menghiraukan tuntutan mereka, masyarakat akan menutup jalan secara total.

“Ruas jalan tersebut sudah sangat tak layak dilewati oleh masyarakat. Apalagi beberapa hari terakhir banyak masyarakat kecelakaan lalu lintas karena ruas jalan mencapai tingkat level tinggi angka kerusakannya,” jelasnya.

Sementara Kepala Desa Puulipu, Hendra Toondu sangat mendukung warganya melakukan aksi pemblokiran jalan. Menurutnya, itu merupakan salah satu langkah terakhir masyarakat agar pemerintah bisa memperbaiki ruas jalan tersebut.

“Memang sudah tidak layak lagi jalan di sini untuk dilalui kendaraan, itu sangat rusak sekali. Kita berharap pemerintah segera memperbaiki jalan,” tutupnya. (bds)

 

Reporter: Sunarto
Editor: J. Saki

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button