Garuda Indonesia “Bangkit Atau Tetap Tidur”?

Garuda Indonesia “Bangkit Atau Tetap Tidur”?
Oleh : DRLAK| Amijaya Kamaluddin
Ketika masih bertugas di Kendari saya punya eksperiens terhadap Garuda Aairline
Industri penerbangan di Indonesia telah mengalami banyak disrupsi dan perubahan dalam10 tahun terakhir. Khususnya Garuda Indonesia yang berplat merah ini, merupakan maskapai penerbangan nasional dan simbol kebanggaan bangsa Indonesia, namun kini menghadapi tantangan besar. Sementara itu, maskapai swasta seperti Lion Air terus berkembang pesatmenjangkau hampir seluruh kepulauan terhubung olehnya, bahkan melampaui sukses story Garuda dalam hal jumlah penumpang dan rute penerbangan yang dijangkau.
Selain itu, ada yang munculnya maskapai baru seperti “Indonesia Airline”, yang dimiliki oleh entitas asing dimana CEO nya juga masih dari Aceh yang mensasar wilayah pasar yang dilepas Garuda Air, tentu dengan hadirnya Indonesia Air akan menambah kompleksitas persaingan di pasar penerbangan Indonesia. Bagaimana Garuda Air kita akan bangkit dengan strategi pemasaran baru untuk bangkit dari keterpurukan dan menghadapi tantangan yang ada.
Tentu dengan kehadiran maskapai Indonesia Air, perlu dicermati dengan menganalisis potensi Pasar Penerbangan Indonesia, adalah negara kepulauan terbesar di dunia dengan lebih dari 17.000 pulau. Kondisi geografis ini menciptakan permintaan yang tinggi untuk layanan penerbangan, baik domestik maupun internasional. Dalam beberapa tahun terakhir, pertumbuhan kelas menengah juga mendorong meningkatnya jumlah wisatawan dan pelancong bisnis maupun destinasi keluarga.
Namun, pasar Indonesia juga dipenuhi dengan kompetisi yang ketat dari berbagai moda transportasi, terutama dari maskapai swasta yang menawarkan harga tiket yang lebih terjangkau dan lebih memanjakan penumpang. Lion Air, misalnya, telah berhasil menarik perhatian konsumen dengan strategi harga yang agresif dan penawaran layanan yang bervariasi. Di sisi lain, Garuda Indonesia, yang dikenal dengan layanan premium dan harga yang lebih tinggi, harus bisa beradaptasi untuk tetap relevan di pasar yang semakin kompetitif ini.
Posisioning Garuda Indonesia Dipasar Dalam Negeri
Garuda Indonesia memiliki reputasi yang baik dalam hal layanan pelanggan dan keselamatan. Namun, beberapa faktor telah menyebabkan penurunan pangsa pasar mereka, dikarenakan antara lain:
a. Krisis Keuangan dan Manajemen dalam Garuda telah telah mengakibatkan kondisi kesehatan keuangan akut yang serius dalam beberapa tahun terakhir yang berakibat pada pengelolaan yang kurang efisien dan beban utang yang tinggi telah mengganggu operasional mereka.
b. Persaingan Harga dan perang tarif maskapai seperti Lion Air yang menawarkan tiket dengan harga yang jauh lebih murah dan terjangkau menjadi daya tarik konsumen yang lebih sensitif terhadap harga dengan visi Menerbangkan semua penumpang sampai ketujuan.
c. Inovasi yang Lambat menjadikan Garuda bukan lagi moda transportasi pilihan top mind konsumen dan tidak popular. Sementara maskapai lain berinovasi dengan teknologi baru dan layanan yang lebih baik, Garuda tampak lamban dalam mengadopsi perubahan ini.
Strategi Pemasaran untuk Kebangkitan Garuda
Untuk bangkit dari keterpurukan selama ini, Garuda Indonesia perlu menerapkan beberapa strategi pemasaran yang efektif. Berikut adalah beberapa saran dan langkah yang dapat diambil:
a. Segmentasi Pasar yang Lebih Baik
Garuda perlu melakukan segmentasi pasar yang lebih baik untuk memahami kebutuhan dan preferensi pelanggan mereka. Dengan memahami target audiens, Garuda dapat menawarkan produk dan layanan yang lebih sesuai dengan kebutuhan pasar mereka. Misalnya, mereka dapat mengembangkan paket khusus untuk pelancong bisnis, keluarga, atau wisatawan milenial.
b. Penyesuaian Harga dan Promosi
Meskipun Garuda dikenal sebagai maskapai premium, mereka perlu mempertimbangkan untuk melakukan difersivikasi harga, menawarkan lebih banyak pilihan harga yang kompetitif. Diskon, promosi, dan paket bundling dapat menarik lebih banyak pelanggan. Selain itu, program loyalitas yang lebih menarik dapat membantu mempertahankan pelanggan setia.
c. Inovasi dalam Layanan
Garuda harus berinvestasi dalam inovasi untuk meningkatkan pengalaman pelanggan. Ini bisa mencakup peningkatan fasilitas di dalam pesawat, layanan Wi-Fi gratis, dan pilihan makanan yang lebih beragam. Meningkatkan pengalaman pelanggan akan membantu Garuda bersaing dengan maskapai lain yang menawarkan layanan serupa.
d. Adaptasi Digital dan Teknologi Baru
Digitalisasi adalah kunci untuk meningkatkan efisiensi operasional dan pengalaman pelanggan. Garuda perlu mengembangkan aplikasi seluler yang lebih baik untuk memudahkan pemesanan tiket, check-in, dan pengelolaan perjalanan. Selain itu, penggunaan teknologi analitik untuk memahami perilaku pelanggan dapat membantu dalam pengambilan keputusan yang lebih baik.
e. Kampanye Pemasaran yang Kreatif
Garuda perlu meluncurkan kampanye pemasaran yang kreatif dan menarik. Menggunakan media sosial dan influencer untuk mempromosikan layanan mereka dapat membantu menjangkau audiens yang lebih luas. Cerita yang menarik tentang budaya dan keindahan Indonesia juga dapat digunakan untuk menarik wisatawan internasional.
f. Kemitraan Strategis
Garuda dapat menjajaki kemitraan strategis dengan perusahaan lain, baik di dalam maupun di luar industri penerbangan. Misalnya, bekerja sama dengan hotel, penyedia transportasi, atau perusahaan wisata dapat menciptakan paket perjalanan yang lebih menarik bagi pelanggan.
Dalam dunia yang terus berubah, penting bagi Garuda untuk tidak hanya bangkit, tetapi juga untuk tetap relevan dan bersaing di pasar dalam dan luar yang semakin kompetitif. Dengan pendekatan yang tepat, Garuda Indonesia dapat memanfaatkan potensi besar yang ada dan memberikan kontribusi positif bagi industri penerbangan nasional.LAK