Politik

Muskerwil, Ketua Umum PPP Kroscek Hasil Pemilu Kader di Sultra

Dengarkan

KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suharso Monoarfa dalam kegiatan Musyawarah Kerja Wilayah (Meskerwil) dan konsolidasi menjelang Pilkada 2020, memantau hasil pencapaian Kader pada pemilu 2019 lalu.

Sebab menghadapi acara lima tahunan di tujuh daerah itu, PPP memiliki cerita kurang beruntung. Pada pemilu yang baru saja dilalui, PPP mengalami penurunan perolehan kursi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dari sebelumnya.

Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP Sultra, Abdul Rasyid Syawal, mengakui bahwa hasil perolehan kursi partainya berlambang Ka’bah itu menurun, namun dibeberapa daerah PPP sukses meraih tambahan kursi dewan.

“Kami memohon maaf pada pemilu kali ini banyak hal yang sangat menyedihkan walaupun kursi kabupaten banyak yang menurun, ada beberapa kabupaten yang bertambah yaitu Kolaka Utara, tadinya tidak dapat pimpinan sekarang dapat dan di Kabupaten Buton dari satu, alhamdulillah sekarang menjadi dua kursi,” ujarnya saat Membawakan pidato Muskerwil dan konsolidasi pilkada 2020 disalah satu hotel Kendari Rabu (21/8/2019).

Mengahadapi situasi ini, Abdul Rasyid Syawal menegaskan, meskipun secara total PPP mengalami penurunan, namun pemilu 2019 bukan akhir dari perjuangan partai. Apalagi kata Rasyid, banyak kader yang memiliki potensi untuk maju pada Pilkada tahun depan.

Menanggapi hasil itu, Pelaksana tugas (Plt) Ketua umum PPP Suharso Monoarfa, mengatakan walaupun saat ini PPP Sultra mengalami penurunan perolehan kursi, Suharso tetap menyampaikan rasa terimakasihnya kepada seluruh Kader yang ada di bumi anoa ini, sebab atas perjuangan kader pada Pemilu 2019 lalu turut berkontribusi menyumbang suara untuk PPP sehingga berhasil lolos Parliamentary Threshold (PT).

Sebagaimana diketahui PPP sukses meraih 4,65 persen dari standar 4 persen batas parlemen yang telah diatur dalam pasal 414 Undang-undang Nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilu.

“La-in syakartum la-aziidannakum, jadi kita mesti bersyukur, karena kalau kita tidak maka, inna ‘adzaabii lasyadiid,” ujarnya.

Suharso menyadari, perekrutan Caleg hanya untuk memenuhi kuota daerah pemilihan (Dapil) merupakan kesalahan sehingga terkadang, lanjut Suharso, orang yang telah ditunjuk sebagai caleg tidak bekerja, sehingga mempengaruhi suara partai.

“Kedepan kita tidak perlu malu jika di dapil itu hanya ada dua, tiga maupun enam caleg saja, tidak usah dipenuhi, tetapi yang paling penting 35 persen sepertiganya itu perempuan,” paparnya.

Selain itu, Suharso meminta pada waktu yang akan datang PPP mesti menarik generasi muda dalam partai, sebab dia menilai cara pandang maupun sudut pandang generasi muda berbeda.

“Muskerwil yang akan datang yang muda muda harus banyak, jadi silahkan rekrut,” jelasnya.

Disisi lain untuk menghadapi agenda lima tahunan yang akan diselenggarakan serentak tahun depan, Suharso berharap dan meminta kepada seluruh kader agar tidak menjadi sumber konflik antara kader yang ingin mengajukan diri untuk berkompetisi. Sebab keputusan-keputusan perlu dilakukan secara bijaksana di internal partai.

“Saya tidak ingin kita memproduksi benih-benih konflik,” pintanya

Dari tujuh daerah yang akan menggelar pilkada nantinya, PPP akan turut menurunkan sejumlah kader potensial untuk berkompetisi, sementara untuk daerah yang tidak memiliki kursi, jika kader bertekad maju untuk bertarung pada daerah tersebut, maka DPP akan memberikan rekomendasi.

“Kalau ada kader yang mau maju maka kita tidak buka untuk yang lain, tapi kita akan beri rekomendasi kepada kader itu,” bebernya.

Suharso menjelaskan, dalam menentukan figur yang akan bertarung di Pilkada mendatang, dia menekankan tidak ada mekanisme penjaringan di tingkat DPP. Lebih lanjut, kata Suharso jika dalam kompetisi lima tahunan itu, beberapa kader nantinya mengajukan diri untuk maju, maka DPP menyerahkan kepada internal partai untuk membuat mekanisme sehingga menghasilkan satu nama untuk ditunjuk maju.

“Tidak ada rekomendasi dari pusat karena yang tau daerah itu, perspektif daerah yang ngerti itu adalah kearifan lokal, jadi kita akan hormat itu,” pungkasnya.

Reporter: Musdar
Editor: Sumarlin

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button