Kesehatan

Gawat! Peneliti Genetika ITB Sebut Kemungkinan Virus Corona Sudah Sampai di Indonesia

Dengarkan

KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Sebulan terakhir masyarakat dunia gempar dengan wabah Novel Coronavirus 2019-Wuhan.

Wabah penyakit yang diidentifikasi berasal dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China, sudah menjangkiti ribuan orang. Tercatat ada ratusan korban tewas dan ribuan lainnya terpapar virus corona.

Virus corona diduga sudah menyebar keseluruh dunia, bahkan kemungkinan Indonesia.

Dikutip dari PikiranRakyat, Peneliti sekaligus dosen Genetika dan Bioteknologi Molekular dari Institut Teknologi Bandung (ITB), dr. Azzania Fibriani menyampaikan penjelasannya terkait kasus virus corona.

Ini dilakukan dalam acara seminar virologi “Virus Corona dalam Perspektif Medis dan Biologi Molekuler” di ITB, Bandung, pada Rabu, 5 Februari 2020.

Dalam seminarnya, Azzania menyampaikan bahwa dalam tubuh kelelawar mengandung banyak sekali virus. Seperti yang diketahui, bahwa virus corona berasal dari kelalawar yang dijual di salah satu pasar di Wuhan, Tiongkok.

Dalam pernyataannya terhadap binatang eksotis tersebut yang menjelaskan bahwa tubuh kelalawar tidak hanya mengandung virus corona baru, tetapi juga seperti virus MERS dan SARS yang sebelumnya pernah terjadi di Arab Saudi dan Korea Selatan.

“Di kelalawar itu ada banyak sekali virus. Salah satunya adalah virus Corona. Salah duanya adalah virus SARS, salah tiganya adalah virus MERS,” ujar Azzania saat menyampaikan bagaimana awal mula virus Corona baru yang terjadi di Wuhan.

“Jika ada yang bertanya, apakah virus corona sudah sampai di Indonesia?” lanjutnya.

Menjawab hal itu, Azzania menjelaskan bahwa kemungkinan virus corona sudah sampai Indonesia meski dengan dampak yang dihasilkan akan berbeda dari virus corona baru.

“Mungkin dari dulu juga virus Corona sudah tiba di Indonesia, karena virus corona bisa menyebabkan gejala seperti flu. Akan tetapi, (virus corona itu) bukan virus corona baru yang bisa menyebabkan gejala yang seperti Pneumonia atau radang paru-paru basah,” jelas Azzania.

Menurut American Thoracic Society, Pneumonia adalah infeksi paru-paru yang melibatkan alveoli paru-paru (kantung udara) dan dapat disebabkan oleh mikroba, termasuk bakteri, virus, atau jamur.

Ini adalah penyebab infeksi utama rawat inap dan kematian di Amerika Serikat dan membutuhkan biaya besar dalam hal ekonomi dan manusia. Individu yang sehat dapat mengalami pneumonia, tetapi kerentanannya meningkat pesat oleh berbagai karakteristik pribadi.

Dari penjelasan Azzania, dapat dikatakan bahwa virus corona yang mungkin sudah masuk ke Indonesia sebelumnya, atau virus corona selain virus corona baru atau 2019-nCoV hanya menyebabkan gejala seperti flu, tetapi tidak sampai menyebabkan gejala pneumonia.

Selain itu, Azzania juga menjelaskan bahwa virus corona baru juga tidak hanya menyebabkan gangguan pernafasan. Sebelum terjadinya gejala pneumonia, virus corona baru pasalnya akan memunculkan gejala diare seperti suatu kasus yang terjadi pada seorang pria di Amerika Serikat yang terjangkit virus corona baru.

“Sebenarnya virus corona ini juga bisa menyebabkan diare. Gejala diare dapat muncul sebelum gejala pneumonia,” jelasnya.

Reporter: Dahlan
Editor: QS

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button