Sikapi Isu Perairan Laut Kolaka Surut, BMKG Beri Penjelasan Lengkap Soal Tanda-Tanda Tsunami

KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Insiden gempa bumi beruntun dalam sepekan yang terjadi di Kabupaten Kolaka Timur (Koltim) Sulawesi Tenggara (Sultra) membuat sebagian masyarakat mulai risau dengan keadaan tersebut. Bahkan, dalam satu kesempatan, salah satu warga melalui story whatsapp yang ia unggah pada Rabu (29/1/2025) kemarin, coba mengaitkan rentetan gempa bumi di Koltim dengan surutnya air Perairan Kolaka, yang konon tidak biasanya.
Menanggapi isu tersebut, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) lewat Kepala Stasiun Geofisika Kota Kendari, Rudin mengatakan, bahwa fenomena pasang surut air laut terjadi secara periodik setiap hari.
“Tidak ada hubungannya dengan kejadian gempa bumi Koltim. Sepertinya pada saat masyarakat melihat laut, kebetulan lagi surut dan mencoba mengkaitkan dengan gempa bumi yang terjadi. Padahal itu pasang surut air laut seperti biasa, namun baru baru saja diperhatikan,” ucapnya, Kamis (30/1/2025).
Menurutnya, mengacu dari ilmu seimologi, gempa yang dapat menyebabkan tsunami dengan tanda-tanda surutnya air laut secara tiba-tiba, kemudian gempa harus berpusat di dasar laut. Sedangkan rentetan gempa yang terjadi belakangan ini di Koltim berpusat di daratan, dan sangat jauh dari laut. Jadi tidak bisa dikaitkan.
Lebih jauh ia menjelaskan, masyarakat perlu memahami bahwa gempa bumi yang dapat menyebabkan tsunami, diantaranya gempa bumi berkekuatan 7 magnitudo, kedalaman dangkal kurang lebih 60 kilometer, gempa berpusat di dasar laut, mekanisme sumber gempa naik turun.
Adapun tanda-tanda alam sebelum terjadi tsunami, gempa berkekuatan besar dan durasi lama, air laut surut secara tiba-tiba, bukan seperti surut biasa yang berangsur angsur, dan terdengar dentuman atau suara gemuruh dari arah laut.
“Jadi harus dikonfirmasi lebih. Jangan sampai memberikan informasi yang hoaks yang dapat membuat masyarakat resah,” pungkasnya. (bds)
Reporter: Sunarto
Editor: Wulan