Hoaks! Korban Percobaan Bunuh Diri di Kendari Masih Hidup

KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Korban percobaan bunuh diri berinisial AP (38) dinyatakan selamat setelah sempat menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Santaana, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), pada Kamis (3/7/2025).
Sebelumnya, beredar kabar bahwa korban telah meninggal dunia. Namun, informasi tersebut dibantah oleh Kapolsek KP3 Kendari, Iptu Laode Hasmil Hamzah.
“Itu tidak benar. Korban selamat dari insiden percobaan bunuh diri,” tegas Hasmil saat dikonfirmasi.
Ia juga menambahkan, saat ini korban telah dipulangkan ke rumahnya di kawasan BTN Mutiara Atira, Kecamatan Baruga, Kota Kendari.
“Itu hoaks. Korban tidak meninggal, bahkan sekarang sudah pulang ke rumahnya bersama keluarga,” katanya.
Isu meninggalnya korban mencuat setelah beredar luas foto di media sosial yang memperlihatkan tubuh AP dalam kondisi terbaring dan terbungkus kain putih. Foto tersebut memicu spekulasi bahwa korban telah meninggal dunia.
Namun, Iptu Hasmil memberikan klarifikasi bahwa kain putih yang terlihat dalam foto tersebut bukanlah kain kafan, melainkan selimut medis milik rumah sakit. Selimut tersebut digunakan untuk menjaga suhu tubuh korban yang sempat menggigil usai terpapar air laut dalam waktu cukup lama.
Baca Juga : Nelayan Selamatkan Seorang Pria yang Mencoba Bunuh Diri di Jembatan Teluk Kendari
“Itu kain rumah sakit, bukan kain kafan. Petugas medis memakaikannya agar korban tidak kedinginan,” jelasnya.
Saat ini, polisi masih menyelidiki motif di balik aksi percobaan bunuh diri tersebut. Dugaan sementara mengarah pada tekanan psikologis yang tengah dialami oleh AP.
“Kami masih lakukan pendalaman. Dugaan awal ada tekanan mental. Tapi yang pasti, kondisi korban sudah stabil dan telah kembali ke rumahnya,” tambah Hasmil.
Di akhir keterangannya, Iptu Laode Hasmil Hamzah mengimbau masyarakat untuk lebih bijak dalam menyikapi informasi yang beredar di media sosial dan tidak turut menyebarkan kabar yang belum terverifikasi.
“Kami minta masyarakat berhati-hati dalam menyebarkan informasi. Cek dulu kebenarannya, jangan sampai hoaks menyebar dan membuat keluarga korban makin tertekan,” tutupnya. (cds)
Reporter: Sunarto
Editor: Biyan