PGRI Sultra Diminta Proaktif Berantas Siswa Putus Sekolah
WAKATOBI, DETIKSULTRA.COM – Bupati Kabupaten Wakatobi, Arhawi, meminta guru berperan aktif dalam pemberantasan siswa putus sekolah. Hal ini disampaikannya saat membuka rakor pimprov Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Sultra, sekaligus konferensi kerja PGRI Wakatobi, di Pesanggerahan Budaya, kecamatan Wangi-wangi Selatan, Jumat (3/8/2018).
“Saya mohon dengan hormat kepada para guru, khususnya di kabupaten Wakatobi untuk lebih teliti dan mencermati tentang fenomena di sekitar lingkungan kita dalam rangka mewujudkan cita-cita kita agar anak-anak kita, di kabupaten Wakatobi ini tidak putus sekolah,” ungkap Arhawi.
Pemberansaan siswa putus sekolah, perlu peran aktif para pendidik, untuk turun langsung kepada orang tua siswa, jika menemukan siswa yang malas ke sekolah.
“Tanyalah ke orang tuanya dan anak-anaknya, kenapa tidak mau berangkat sekolah. Apa yang menjadi problem, agar anak-anak Kabupaten Wakatobi ini tidak putus sekolah,” tegasnya.
Di samping itu, kepada pengurus PGRI, Arhawi meminta agar serius untuk mengurus dan memikirkan masalah pendidikan. Karena keterbatasannya untuk melihat secara langsung berbagai persoalan pendidikan.
Di tempat yang sama, Ketua Umum PB PGRI, Unifah Rosyidi mengatakan, PGRI merupakan mitra strategis dan mitra dialog pemerintah. Karena sejatinya problem pendidikan tidak bisa diselesaikan sendiri oleh pemda dan jajarannya begitu saja.
“Kita harus menjadi mitra dialog dari para pengambil kebijakan. Harus mengedepankan sosial dialog-dialog dan duduk bersama. Karena pendidikan tidak bisa diselesaikan sendiri oleh Bapak Bupati dan jajarannya,” tuturnya.
Reporter: Ema
Editor: Ann