Ekobis

TPID Sultra Catat Harga Bawang dan Cabai di Kendari Turun

Dengarkan

KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Sulawesi Tenggara (Sultra) mencatat sejumlah harga barang kebutuhan pokok di Kota Kendari mengalami penurunan.

Hal tersebut berdasarkan hasil inspeksi dadakan atau sidak TPID Provinsi Sultra di dua pasar tradisional yakni Pasar Korem dan Pasar Basah Mandonga, pada Selasa (19/9/2023).

Bahan pokok yang mengalami penurunan yakni cabai keriting, cabai rawit Rp30 ribu per kilo dari Rp35 ribu per kilo, cabai rawit selatan Rp25 ribu menjadi Rp20 ribu per kilo.

Kemudian bawang merah Rp35 ribu per kilo dari Rp40 ribu per kilo, tomat Rp13 ribu menjadi Rp7 ribu per kilo. Sedangkan bawang putih masih stabil di harga Rp40 ribu per kilo.

Selain itu telur ukuran kecil Rp50 ribu per rak, telur ukuran sedang Rp55 ribu per rak, telur ukuran besar Rp60 ribu per rak.

Harga daging sapi dan daging ayam juga terpantau stabil, dengan masing-masing harga Rp140 ribu per kilo dan Rp64 ribu per ekor ayam.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sultra Sitti Saleha mengatakan, bahan pokok yang mengalami kenaikan di atas HET yaitu gula pasir dan beras.

“Khusus harga penjualan beras justru mengalami kenaikan, untuk ukuran per karung 50 kilogram saat ini sudah menyentuh Rp620 ribu hingga Rp630 ribu dari harga sebelumnya Rp550 ribu,” katanya usai sidak pasar.

Beras kepala super dan beras walet Rp12 ribu per liter dari harga Rp11 ribu per liter, beras ciliwung Rp11 ribu per liter dari Rp10 ribu per liter, serta beras Bulog Rp9 ribu per liter.

Sedangkan untuk harga beras premium ukuran 5 kilogram Rp57 ribu, beras medium 5 kilogram Rp55 ribu.

“Terkait harga bahan pokok masih stabil. Pemantauan harga ini juga dalam rangka menjaga kestabilan harga dan ketersediaan bahan pokok,” tuturnya.

Katanya Pemprov Sultra akan terus melakukan koordinasi dengan TPID, instansi vertikal, karantina perikanan dan karantina pertanian untuk melakukan pemantauan ketersediaan stok secara berkelanjutan.

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Sultra Ari Sismanto mengatakan, dengan pemantauan ini diharapkan harga tetap stabil sehingga dapat menekan laju inflasi di Sultra.

Ia menjelaskan dari hasil pemantauan ada beberapa harga bahan pokok yang mengalami penurunan sebab produksi panen petani melimpah, tepatnya sekira sepekan terakhir.

“Hanya saja untuk harga beras saat ini sedang naik, untuk beras premium masih stabil bahkan sedikit turun dari HET Rp13.900, yakni dengan harga penjualan Rp12 ribu per liternya,” tuturnya.

Sedangkan beras medium harga jual di pasar lebih tinggi dari HETnya Rp10.900. Namun dari hasil pemantauan harga yang dijual sekitar Rp12 ribu per liternya.

Kendati saat ini ada isu El Nino, namun pihaknya memastikan stok beras di Sultra masih aman hingga akhir tahun, yakni sebanyak 67 ribu ton beras.

Olehnya itu pihaknya terus melakukan pemantauan agar isu El Nino ini tida dimanfaatkan spekulan untuk menaikan harga dan agar tidak ada penimbunan khususnya beras. (bds)

 

Reporter: Muh Ridwan Kadir
Editor: Biyan

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button