Konawe

Ribuan Warga Konawe Kritis Air Bersih

Dengarkan

KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Banjir yang melanda 25 kecamatan di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, sejak Minggu (9/6/2019) lalu, membuat warga kesulitan mendapatkan air bersih. Sumur-sumur warga belum bisa digunakan karena tercemar air bercampur lumpur luapan sungai. Air bersih sangat dibutuhkan pengungsi untuk memasak, mandi dan mencuci. Sebab, tanpa adanya air bersih, dikhawatirkan pengungsi akan terkena penyakit kulit serta diare.

Kepala Markas Palang Merah Indonesia (PMI) Sultra, H. Sahrun Gaus, SP, MM., menjelaskan, PMI Sultra telah mengirim dua unit armada tangki beserta Tim Water and Sanitation (Watsan) untuk melayani kebutuhan air bersih bagi warga terdampak yang tersebar di beberapa daerah di Kabupaten Konawe, dengan pengiriman dan pengoprasian armada tangki air tersebut, kebutuhan air bersih yang didistribusikan hingga ke rumah-rumah warga diharapkan dapat terpenuhi selama masa pemulihan.

”Dalam tiga hari terakhir, kami optimalkan setiap hari PMI mendistribusikan sekitar 15000 hingga 20000 liter air bersih ke rumah-rumah warga. Air bersih tersebut diambil dari instalasi pengolahan air bersih PDAM di rujab Bupati Konawe,” jelasnya kepada Detiksultra.com, Kamis (27/6/2019)

Lanjut dia, pasca terjadinya bencana akibat meluapnya Sungai Konaweha, Sungai Lahambuti, dan Sungai Rawa Aopa, PMI bertindak cepat melayani penyaluran air bersih. Namun saat ini jumlah armada yang beroperasi sebanyak dua unit hanya cukup melayani tiga Kecamatan dalam beberapa hari terakhir, yakni Kecamatan Pondidaha, Kecamatan Wanggeduku dan Kecamatan Lambuya. Untuk itu berharap semua pihak tetap memperhatikan kondisi warga pengungsi meskipun debit air di sejumlah tempat sudah mulai surut.

”Dengan dua unit yang kami miliki, tidak mungkin kami dapat mengakomodir semua wilayah, tentunya harus ada upaya lain dari pemerintah setempat atau lembaga lainnya untuk turut serta berkolaborasi, dalam mendukung penuh upaya pemulihan yang juga kita ketahui merupakan bagian terberat dari operasi tanggap darurat bencana (TDB), seperti di daerah-daerah lain,” lanjutnya.

Setiap armada tangki air ini masing-masing membawa lima 5.000 liter air bersih, kemudian dipindahkan ke tandon air yang sudah disiapkan sebelumnya serta ke jeriken, ember dan galon air milik warga. Selain pendistribusian air bersih, Tim Watsan PMI, juga membantu warga membuat wadah penampungan air darurat disejumlah desa yang berada Kecamatan Pondidaha, Kecamatan Wanggeduku, dan Kecamatan Lambuya yang memiliki jumlah pengungsi mencapai 16.690 jiwa.

Hingga kini, berdasarkan data BPBD Konawe, banjir di Kabupaten Konawe melanda 25 Kecamatan, 193 unit rumah hanyut. Sebanyak 5.762 rumah dan 34 masjid juga sempat terendam air.

Tersisa delapan kecamatan yang masih tergenang, namun ketinggian air di beberapa wilayah terdampak luapan kali sudah berangsur surut, namun meski demikian sebagian mayarakat mulai mengeluhkan ketersediaan air bersih untuk kebutuhan minum dan lainnya.

Reporter: Anca
Editor: Sumarlin

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button