Opini

Mencari Wakil Walikota Kendari, PKS Pacaran Dengan Siapa, Nikah Dengan Siapa?

Dengarkan

Fixed! Sebagai Partai koalisi pemenang Pilkada Kota Kendari, PKS, PAN, PKB sepakat mengajukan dua nama Calon Wakil Walikota Kendari hingga periode 2002 mendatang, yang selanjutnya akan dibahas dalam rapat paripurna DPRD Kota Kendari.

Mengutip pernyataan Walikota Kendari, Sulkarnain Kadir, di depan rekan-rekan media massa, “capek juga menjomblo, kemana-mana sendirian,” curhatnya.

Sebagai warga yang mencintai pemimpinnya, jelas prihatin juga dengan kegalauan pak Walikota, ‘kan tidak mungkin pak Walikota Kendari kita sarankan perbanyak “berusaha, berdoa, bercermin” layaknya kalian para jamblo akut yang mendekati masa expired.

Ibarat hubungan pacaran yang layaknya harmonis, Koalisi dalam politik bisa jadi terasa seperti pacaran rasa TTM (teman tapi mesra)

Fokus pada Calon Wakil Walikota Kendari, nama pertama yang diajukan adalah Adi Jaya Putra, yang dihasilkan berdasarkan rekomendasi DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Beliau ini sebenarnya bukan datang dari kader partai koalisi tapi berasal dari luar koalisi (partai Golkar).

‘Kan tidak mungkin Walikotanya dari PKS, Wakilnya juga dari PKS, itu namanya borong!

Sosok kedua adalah Siska Karina Imran (istri ADP) yang didorong menjadi Calon Wakil Walikota Kendari berdasarkan rekomendasi Partai Amanat Nasional (PAN).

Bagi partai berlambang matahari ini, karena Walikota Kendari milik PKS, maka sebagai partai koalisi sudah selayaknya jabatan Wakil Walikota Kendari milik PAN (aahh…padahal semua yang ada di dunia ini milik Allah SWT).

Sebenarnya ada sosok ketiga, yakni politisi sekaligus Ketua DPD PKB, Rahman Tawulo, juga masuk dalam bursa Bakal Calon Wawali Kota Kendari. Namun setelah perhitungan masak-masak, hingga pahit-pahitnya, beliau memilih mundur mungkin karena bosan di PHP.

Jika Koalisi partai itu ibarat pacaran, maka akan ada mudaratnya, ada manfaatnya, namun yang pasti akan banyak aneh-anehnya.

Contoh anehnya ; ada orang berpacaran rasa nikah, yang meski masih mengharap duit transferan dari orang tua, mereka yang berpacaran sudah berani buat tabungan/rekening bersama. Secara pikiran ini memang sangat luar biasa….luar biasa anehnya!

BACA JUGA :

Mirip dengan itu, Koalisi partai juga ada semacam “tabungan/rekening” bersama yang bersifat politis-transaksional dengan menjunjung tinggi asas dan prinsip “Aku bahagia jika kamu bahagia, tapi kalau bisa kamu bahagianya sama aku saja,” kata Dylan.

Kelemahan sistem rekening dari koalisi partai rasa pacaran diantaranya ; semua bebas mengambil (layaknya rekening) koalisi itu cuma punya satu kartu ATM yang bersifat “OR” bukan “AND” trus apa bedanya kalau sendiri-sendiri?

Kelemahan selanjutnya ; siap jadi Malin Kundang 4.O. bayangkan, jika orang tua alias rakyat yang selama ini berkorban demi sekolah agar engkau jadi pejabat publik di dewan, butuh bantuan pinjaman.

“Nak, sekarang masuk musim penghujan, kali lasolo sering banjir, genteng rumah sering bocor, ibu lagi sakit sudah dua minggu,” Sementara namanya tabungan bersama, berarti harus berembuk dulu buat ambil keputusan. Pakai lama lagi karena pake bujuk rayu.

Jangkrik! Jangan durhaka seperti itu pada ibumu!

Terakhir; Siap putus! Koalisi rasa pacaran itu tetap manusia juga yang menjalani. Pasti ada batas kesabaran.

“Bukannya mau hitung-hitungan, tapi hakku atas tabungan (politis) ini sudah terenggut semua!” Ucap PAN & PKB

Jika begini keadaannya, lantas PKS pacaran dengan siapa, nikah dengan siapa nantinya?

Redaksi

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button