Ratusan Ibu Hamil Terjangkit Hepatitis
KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Ratusan ibu hamil di Sultra terinfeksi virus hepatitis B dari 9.428 ibu hamil yang melakukan skrining (deteksi dini).
Jumlah tersebut berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Sultra, tahun 2018.
Kepala Seksi Penyakit Menular Dinkes Provinsi Sultra, dr Irma Jumiati
mengatakan, skrining dilakukan pada ibu hamil untuk tiga penyakit menular yakni Hepatitis B, HIV AIDS, dan Sifilis untuk mencapai Triple Eliminasi Penularan Penyakit menular dari ibu ke janin yang dikandung.
“Secara keseluruhan di Sultra ada 343 Ibu hamil terinveksi virus Hepatitis B,” ujar dr Irma Jumiati.
Lanjutnya, penyebaran virus hepatitis hampir sama denga HIV, dimana mereka yang terjangkit bisa lewat darah, hubungan seks. Hepatitis A dan E dinyatakan bisa sembuh dengan sendirinya, untuk Hepatitis B jika dideteksi sejak dini kemudian diobati juga bisa sembuh.
“Tapi kalau tidak diobati akan berkembang sampai menjadi kanker hati, sedangkan Virus HIV memang sama sekali belum ada obat yang betul-betul bisa menghilangkan virus itu kecuali menekan perkembangan virus,” katanya.
Selain itu, dr Irma Jumiati juga menjelaskan, salah satu penyebab penyakit hepatitis adalah virus, dimana virus hepatitis itu terdiri dari Hepatitis A, Hepatitis B, Hepatitis C , D , Hepatitis E sampai J.
“Untuk hepatitis ada beberapa penyebabnya salah satunya penyebabnya adalah virus, virus Hepatitis A dan Hepatitis E penularannya dari kotoran atau makanan yang terkontaminasi oleh virus, dan hepatitis B dan C penularannya lewat darah atau hubungan seksual ataupun penggunaan jarum yang tidak aman misalnya tato,” jelasnya.
Dalam melakukan deteksi dini, dapat dilakukan dengan skrining atau pemeriksaan virus Hepatitis B, dengan intervensi program, utamanya lewat program ibu hamil, pada saat pemeriksaan kehamilan masih tiga bulan pertama dilakukan pemeriksaan Hepatitis B.
“Jika ibunya positif hepatitis B maka begitu bayinya lahir dalam waktu 24 jam akan diberikan vaksin hepatitis dan imunoglobulin Hepatitis B, kemudian ibunya akan dirujuk ke dokter penyakit dalam untuk mendapatkan pengobatan selanjutnya,” ujarnya.
dr Irma Jumiati juga menerangkan, bahaya jika terinfeksi hepatitis banyak orang tidak memiliki gejala khas dan tidak tahu mereka sudah terinfeksi, namun lama-kelamaan jaringan hati akan rusak sampai terjadi kanker hati, dan jika sudah terjadi kanker maka bisa terjadi kematian. Sehingga Hepatitis Juga sering disebut sebagai Silent Killer.
Untuk itu, ia menghimbau agar masyarakat untuk selalu melakukan perilaku hidup sehat dan menghindari perilaku-perilaku yang bisa beresiko untuk tertular Hepatitis B, kemudian kami sarankan agar ibu hamil bisa melakukan screening atau pemeriksaan Hepatitis B, dan jika ada keluarga yang terkena virus Hepatitis B sebaiknya anggota keluarga yang melakukan pemeriksaan juga.
Diketahui, tes skrining adalah salah satu cara yang paling direkomendasikan dalam mendiagnosis suatu penyakit. Dengan melakukan diagnosis yang tepat melalui tes skrining, seorang pengidap penyakit tertentu menjadi lebih mudah mendapatkan penanganan dan pengobatan dini.
Reporter: Musdar
Editor: Dahlan