Kesehatan

Dinas Pangan Uraikan Bahaya Formalin pada Tubuh

Dengarkan

KENDARI, DETIKSULTRA. COM – Formalin rentan ditemukan pada bahan pangan segar. Bahan ini kerap disalahgunakan dengan tujuan mengawetkan, agar pangan tahan lama tak mudah rusak atau busuk.

Sayangnya tindakan tersebut justru membahayakan tubuh manusia, jika dikonsumsi dalam jangka panjang.

Kepala bidang konsumsi dan keamanan pangan Dinas Pangan Kota Kendari, Ariyanti Patiung, menyatakan pentingnya masyarakat mewaspadai penggunaan formalin.

Masyarakat pun diminta cerdas untuk mengidentifikasi, bahkan mengetahui ciri-ciri menonjol pangan segar yang terkontaminasi formalin.

Tips yang bisa jadi panduan bagi masyarakat adalah, hindari memilih makanan yang berwarna mencolok, bertekstur kenyal, tidak mudah hancur, dan tidak mudah busuk. Tak kalah penting cuci buah dan sayur sampai benar-benar bersih dan memasak makanan dengan cara yang baik dan matang secara sempurna.

[artikel number=3 tag=”formalin,buah”]

“Terbilang sulit memang membuktikan kecuali ada uji sampel, tapi baiknya masyarakat bisa mengetahui ciri menonjol pangan yang mengandung formalin, misalnya ada pangan tahan tak busuk berhari-hari patut dicurigai,” ungkap Ariyanti.

Selain pangan segar seperti buah dan sayuran, beberapa contoh produk yang rentan mengandung formalin yakni ikan segar, ayam potong, mie basah, dan tahu yang beredar di pasaran.

Formalin adalah bahan kimia berbahaya merupakan larutan kimia yang tidak berwarna, berbau tajam, dan mengandung formaldehid sekitar 37 persen dalam air.

Formalin memiliki banyak nama lain, beberapa di antaranya seperti formol, morbicid, methanal, formic aldehyde, methylene aldehyde, karsan, oxomethane, methyl oxide, oxymethylene, tetraoxymethylene, formoform, paraforin, polyoxymethylene glycols, superlysoform, methylene glycol, tetraoxymethylene, formalith, dan trioxane.

Bahaya formalin bagi kesehatan seseorang yang terpapar zat kimia ini, mulai dari gangguan pernapasan dengan gejala seperti batuk-batuk, radang tenggorokan, dan nyeri dada. Sementara itu, paparan dalam jangka waktu lama atau bersifat kronis dapat menyebabkan luka parah di paru-paru.

Selain itu, Sistem pencernaan terganggu, gejalanya dapat menyebabkan sakit perut hebat, diare, serta peradangan di mulut, kerongkongan, lambung, dan usus.

Bahan kimia satu ini juga dapat menyebabkan perdarahan di lambung atau usus, kerusakan pada hati, limpa, pankreas, dan ginjal. Dalam kasus yang parah, bahan kimia satu ini juga dapat menyebabkan koma hingga kematian.

Ada juga dampaknya terhadap Kulit.
Paparan jangka pendek pada kulit dapat menyebabkan gatal, iritasi, dan kulit terbakar. Pada orang yang alergi dengan formalin, paparan rendah untuk waktu yang sebentar saja dapat memicu iritasi kulit parah yang ditandai dengan kemunculan ruam, kulit kering, dan dermatitis. Jika tidak segera ditangani, kondisi ini dapat menyebabkan jaringan parut.

Parahnya adalah terkena Kanker. Paparan formalin dalam jangka panjang dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker. Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada manusia dan hewan, ada cukup bukti yang menunjukkan bahwa bahan kimia satu ini dapat memicu kanker. Dalam dosis yang cukup tinggi dan dengan periode paparan yang panjang (bertahun-tahun), formalin adalah karsinogenik (bersifat menjadi penyebab kanker) pada manusia. Meski begitu, sampai saat ini belum ada penelitian yang membuktikan berapa kadar pasti formalin yang dapat memicu kanker.

Bahaya formalin bagi kesehatan mungkin tidak dapat dirasakan secara langsung. Namun seiring waktu, zat kimia satu ini dapat menyebabkan bahaya kesehatan yang sangat mengkhawatirkan dan mengancam nyawa.

Ada cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi paparan formalin di rumah, yaitu memastikan rumah memiliki ventilasi udara yang baik sehingga udara bisa keluar masuk dengan lancar.

Selain itu, menjaga kadar kelembapan udara di rumah dengan menggunakan humidifier atau AC. Menghindari merokok di dalam rumah.
Selalu cuci tangan sampai bersih setelah menggunakan produk pembersih atau insektisida.

Dahlan

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button