Tim Asistensi ASR-Hugua Paparkan 15 Program 100 Hari Kerja

KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Tim asistensi Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) terpilih Andi Sumangeruka-Hugua periode 2025-2030 memaparkan 15 program untuk 100 hari kerja. Pemaparan program tersebut dilaksanakan dalam Rapat Koordinasi (Rakor) mengenai program 100 hari kerja Gubernur dan Wakil Gubernur Sultra terpilih, bertempat di Ruang Pola, Kantor Gubernur, Senin (10/2/2025).
Ketua Tim Asistensi, Andi Khaeruni mengatakan, sejumlah program tersebut nantinya akan dilaksanakan setelah resmi ASR-Hugua dilantik menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Sultra.
“Program pertama yakni pengendalian inflasi. Mitigasi dan penanggulangan bencana, dengan meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana alam. Sasarannya adalah titik lokasi rentan bencana,” katanya
Selanjutnya, program sertifikasi halal untuk UMK dan rumah pemotongan hewan, yang rencananya akan dilakukan pemutakhiran data dan penyerahan sertifikat.
Keempat, layanan ambulans darat dan laut gratis melalui kerjasama Dinas Kesehatan provinsi dan kabupaten/kota. Rencana awalnya yakni klasifikasi kebutuhan, pemetaan layanan, koordinasi dengan Dinkes, pengadaan unit.
Program berikutnya, beasiswa untuk generasi Sultra, dengan target sasaran untuk keluarga kurang mampu dan berprestasi. Hal ini bertujuan untuk meningkatKan akses pendidikan tinggi di Sultra.
“Untuk menjalankan program ini perlunya pendataan dan verifikasi, koordinasi dengan instansi, sosialisasi, penyusunan skema, dan pelaksanaan,” terangnya.
Keenam, program asuransi kesehatan gratis untuk masyarakat, tergetnya adalah keluarga tidak mampu dengan melakukan pendataan dan verifikasi. Ini bertujuan untuk meningkatkan perluasan akses kesehatan bagi masyarakat.
Ketujuh, Sultra Sport Fest, program ini bertujuan untuk meningkatkan gaya hidup sehat serta memperluas kegiatan ekonomi masyarakat dan prestasi olahraga.
“Ada juga program Mantu (Modal Usaha Untuk Ibu-ibu), ini bertujuan untuk meningkatkan akses permodalan bagi ibu-ibu melalui peningkatan kapasitas usaha,” ungkapnya.
Kemudian, program Jamaah (Jalan Mulus Antar Wilayah), dengan target perbaikan jalan rusak yang memiliki mobilitas tinggi di Sultra, sasarannya yakni ruas Motaha-Alangga, dan Ruas Ronga-Lambalawe-Ereke.
Program Penggaris (Perlengkapan dan Seragam Sekolah), bertujuan untuk mengurangi beban ekonomi orangtua siswa dengan menyediakan perlengkapan dan seragam siswa pada satua pendidikan di tingkat SMA/Sederajat.
Selanjutnya, launching penanaman rehabilitasi DAS untuk ketahanan pangan. Program agrikomplex berupa bantuan pupuk, benih alat-alat guna meningkatkan produktivitas bagi petani, penambak dan peternak.
Launching Road Map Blue Economy, hal ini bertujuan untuk meningkatkan potensi maritim di Sultra, dengan mengarusutamakan ekonomi biru dalam dokumen perencanaan pembangunan.
“Program sertifikat tanah gratis per desa, dengan target di wilayah daratan dan kepulauan. Terakhir hibah ormas, bertujuan untuk menggerakan ormas untuk berpartisipasi aktif dalam pemberdayaan masyarakat,” ungkapnya.
“Semua program ini dapat dilaksanakan dengan baik dan dapat dirasakan kebermanfaatannya dengan tiga upaya yakni penguatan data, inovasi pelayanan berbasis digital web dan partisipasi dan kolaborasi Pemda serta para pemangku kepentingan,” tutupnya.
Di tempat yang sama, Sekda Sultra, Asrun Lio mengatakan, semua program kerja 100 hari yang telah dipaparkan oleh Tim asistensi telah masuk dalam kegiatan di perangkat daerah pemerintah provinsi.
“Tentu sisa dilakukan penyesuaian dan harmonisasi kegiatan. Misalnya kegiatan pendidikan seperti pemberian beasiswa dan bantuan seragam sekolah gratis bagi siswa yang ekonominya kurang mampu,” tandasnya. (bds)
Reporter: Muh Ridwan Kadir
Editor: Wulan