Pertamina Sulsel Distribusi 8500 Liter Solar di Wilayah Gempa
KENDARI, DETIKSULTRA.COM – PT Pertamina terus mengupayakan pelayanan BBM, khususnya solar di sejumlah PLN, rumah sakit, dan Badan Penanggulanan Bencana Daerah (BPBD), pasca gempa dan tsunami di Donggala-Palu. BBM jenis solar akan digunakan untuk mendukung operasional rumah sakit.
Salah satunya rumah sakit Undata, yang tidak hanya menangani pasien sakit, tetapi juga korban gempa.
Pengoperasian genset di rumah sakit sangat diperlukan untuk menangani pasokan listrik dan peralatan kesehatan.
Rumah sakit Undata saat ini merawat lebih dari 200 korban gempa dan tsunami. Terdiri atas pasien dewasa, anak-anak, dan beberapa pasien ibu hamil. Sebagian besar pasien tersebut menderita patah tulang.
Baca Juga : Pertamina Pasok Logistik, LPG dan Relawan untuk Korban Gempa Palu
Selain di rumah sakit Undata, Pertamina Makassar juga mengirimkan solar dan premium, masing-masing 2000 liter untuk kebutuhan rumah sakit Parigi, melalui depot Poso.
“Kami berkoordinasi untuk mendatangkan mobil tangki industri. Saat ini sudah disalurkan 1500 liter untuk rumah sakit Undata Palu, 2000 liter untuk kantor PLN Area Palu, dan 5000 liter disalurkan ke posko Basarnas Palu,” kata Unit Manager Communication & CSR Marketing Operation Region VII, Roby Hervindo.
Baca Juga : Berdekatan dengan Pusat Gempa Sulteng, Amankah Kendari dari Patahan Gempa Palu?
Demikian halnya dikakukan untuk genset raksasa milik PLN. Solar didistribusikan untuk memulihkan pasokan listrik di sebagian wilayah Donggala dan Palu, yang padam pada Jumat sore lalu, usai gempa mengguncang Sulawesi Tengah.
Menurut Roby, Pertamina telah menyuplai kebutuhan PLN ke PLTD Topoyo dan PLTD Pasangkayu di Sulbar, Rae, dan Parepare. Saat ini Pertamina juga tengah melakukan pengisian ke kapal SAR Kendari sebanyak 20 ribu liter via TBBM Poso, untuk kebutuhan penanganan bencana.
Pertamina juga telah berkoordinasi dengan Bekang Kodam Merdeka untuk pengambilan BBM, untuk pengisian di Bitung, Gorontalo, untuk selanjutnya dibawa oleh tim Kodam ke Palu.
Reporter: Dahlan
Editor: Ann