Metro KendariPendidikan

Jadi Panelis di AICIS Ke XVIII, Ini Penelitian yang Dibawakan Dua Dosen IAIN Kendari

Dengarkan

KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Dua orang Dosen IAIN Kendari, Dr. Hj. Hadi Machmud, M.Pd dan Dr. Imelda Wahyuni, M.Pd mendapat kesempatan menjadi panelis pada Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS) ke XVIII di Palu, Sulawesi Tengah. Mereka berdua terpilih setelah sebelumnya melalui proses seleksi yang ketat dimana harus bersaing dengan ratusan pengusul penelitian dari dalam dan luar negeri.

Dr. Hj. Hadi Machmud, M.Pd mengangkat judul penelitian mengenai Perempuan dan Pilkada yang memaparkan temuan terkait keikutsertaan calon perempuan pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Sulawesi Tenggara.

“Calon perempuan pada pilkada serentak 2018 tidak ada satupun yang lolos disebabkan beberapa faktor antara lain persepsi pemilih terkait kemampuan manajerial perempuan, kualitas keilmuan, cenderung lemah dalam menghadapi tekanan publik karena cenderung menggunakan perasaan,” paparnya seperti yang dikutip dari laman https//iainkendari.ac.id.
Di samping itu, menurut Hadi, visi misi yang diusung pasangan calon perempuan tidak secara eksplisit memperjunagkan hak-hak perempuan dan masyarakat marginal, sehingga sulit mendulang suara dari kalangan perempuan.

Temuan lainnya menyebutkan, menurut pengawas pemilu kabupaten/kota, para pendukung calon perempuan melakukan pelanggaran pada hampir semua tahapan pilkada.
“Sebagai dampaknya, elektabilitas calon cenderung menurun ditambah lagi rival mereka adalah calon incumbent yang telah memiliki basis pendukung yang cukup kuat,” jelasnya.
Pemaparan dosen Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan ini mendapat respon dari sejumlah participant terutama yang berkaitan dengan permasalahan yang dihadapi para calon kepala daerah perempuan seperti budaya patriarki serta pemahaman masyarakat terkait eksistensi perempuan dalam Islam.

Meski demikian, Hadi membatasi penelitiannya pada ruang lingkup politik dan penyebab kekalahan sesuai dengan fakta di lokasi penelitian yaitu Kabupaten Kolaka dan Kota Bau-bau.
Sementara itu, pada Kluster Dinamika Pesantren di Indonesia dan Tantangan di Era Milenium, Imelda Wahyuni memaparkan hasil penelitiannya berkaitan dengan pembelajaran bahasa komunikatif, tantangan dan peluangnya untuk pengembangan skill berbahasa Arab dengan obyek penelitian Pondok Pesantren Modern Gontor Putri di Kecamatan Konda, Kabupaten Konawe Selatan.

Imelda menemukan bahwa pondok pesantren berhasil menerapkan pembelajaran bahasa Arab dengan pendekatan komunikatif, penguasaan kosakata dan didukung oleh lingkungan yang kondusif.

“Pembelajaran bahasa komunikatif melalui pemenuhan kosakata serta melakukan justifikasi bahasa ilmiah dan bahasa komunikasi sehari-hari mampu meningkatkan kemampuan bahasa asing bagi para santri, di samping itu latihan komunikasi secara rutin setiap hari mempercepat proses pembelajaran,” ungkapnya.

Penelitian Imelda juga mampu menjadi rujukan bagi lembaga pendidikan yang menargetkan penguasaan bahasa asing sebagai upaya menyiapkan generasi yang siap menghadapi era globalisasi.

Keikutsertaan dosen IAIN Kendari bagai panelis pada AICIS menjadi pembuktian bahwa kampus biru memiliki tenaga pendidikan yang berkualitas pada tataran akademik. Selain panelis, salah seorang dosen Dr. Asliah Zainal juga ditunjuk sebagai chair pada kluster relasi negara dan gerakan keagamaan pada konteks Indonesia. Kegiatan ini juga merupakan wadah bagi dosen dan peneliti dalam meningkatkan kapasitas academic writing dan membangun reputasi keilmuan agar diakui secara nasional maupun internasional.

Reporter: Yusuf Maronta
Editor: Rani

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button