Metro Kendari

Inflasi Sultra Turun di Urutan ke-21 di Bawah Angka Nasional

Dengarkan

KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mencatat Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) berada pada posisi ke-21 dari 34 provinsi di Indonesia. Kendati demikian inflasi year on year (yoy) Sulawesi Tenggara (Sultra) mengalami penurunan di bawah angka inflasi nasional.

Data ini disampaikan oleh Mendagri, M Tito Karnavian saat Rapat Koordinasi (Rakor) pengendalian inflasi secara hybrid dari Kantor Kemendagri Jakarta, Rabu, (3/1/2024).

Pj Gubernur Sultra, Andap Budhi Revianto mengatakan rasa syukurnya, sebab inflasi Sultra pada Desember 2023 mengalami penurunan.

“Alhamdulillah, data yang disampaikan angka inflasi Sultra pada Desember 2023 turun jadi 2,58 persen. Angka ini di bawah inflasi nasional yakni sebesar 2,61 persen,” ungkap Andap saat ditemui usai Rakor.

Dalam Rakor tersebut Sultra disebutkan di posisi ke 21 dari 34 provinsi di Indonesia. Pada November lalu, Sultra berada di posisi ke-20 dengan angka sebesar 2,87 persen.

Olehnya itu, ia mengucapkan terima kasih kepada para pihak yang telah berkontribusi dalam menurunkan inflasi di Sultra.

Andap juga sampaikan pada tahun 2024 ini, akan ada tambahan dua kabupaten lagi yang akan dinilai angka inflasinya oleh BPS yakni Konawe dan Kolaka.

“Dengan hasil ini, jangan cepat berpuas diri, lakukan terus upaya pengendalian inflasi, akan ada dua kabupaten dipantau IHK-nya. Kita harus optimis untuk mengawal inflasi, semoga tetap stabil di bawah angka nasional,” terangnya.

Selanjutnya, Andap juga mengatakan mengenai tiga komoditas yang memberi andil atas inflasi dari tahun ke tahun, serta langkah solusi guna mengatasinya. Tiga komoditas itu diantaranya beras, angkutan udara dan ketiga cabai. Pihaknya optimis akan menyiapkan langkah untuk solusinya, dan menjadikan beberapa tempat di Sultra menjadi sentra komoditas tertentu.

“Upaya pengendalian inflasi lainnya meliputi keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi serta komunikasi efektif dengan para stakeholder,” pungkasnya.

Sementara itu dalam rakor tersebut juga, Mendagri Tito Karnavian menginstruksikan ke kepala daerah agar mewaspadai dan mempersiapkan langkah-langkah antisipasi dalam rangka pengendalian inflasi.

“Para kepala daerah agar waspada dan siapkan langkah antisipasinya, koordinasi dengan pemasok di lapangan mengenai kenaikan harga cabai rawit dan komoditas lainnya,” harapnya. (bds)

 

Reporter: Muh Ridwan Kadir
Editor: Wulan

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button