KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Peraturan Presiden Nomor 153 tahun 2014 tentang Grand Design Pembangunan Kependudukan (GDPK) telah bergulir.
Seluruh pemerintah provinsi dan kabupaten/kota se-Indonesia diharapkan memiliki dokumen GDPK sesuai kondisi daerah masing-masing. Sementara itu di tingkat pusat telah disusun blue print pembangunan kependudukan.
Belum lama ini, dalam kegiatan kedeputian Pengendalian Penduduk (dalduk) BKKBN RI yang dilaksanakan di Soreang Kabupaten Bandung Jawa Barat, Provinsi Sulawesi Tenggara dinobatkan sebagai juara II Nasional sebagai provinsi yang paling banyak menyusun dokumen GDPK.
Dari 17 kabupaten/kota se-Sulawesi Tenggara sudah 12 kabupaten/kota yang memiliki GDPK 5 pilar.
2 kabupaten (Buton Selatan dan Bombana) telah menyusun GDPK namun belum 5 pilar, dan ada 3 kabupaten yang merupakan kabupaten induk (Konawe, Buton dan Muna) sama sekali belum menyusun GDPK-nya.
Perwakilan BKKBN Sultra melalui Tim Kerja Pengendalian Penduduk pada Jumat (27/9/2024) melihat dari dekat keberadaan GDPK Kabupaten Buton Tengah dengan menggelar kegiatan “Pendampingan Penyusunan GDPK dan Penetapan Parameter Kependudukan dalam RPJMD menuju Satu Data Indonesia”.
Kegiatan tersebut digelar di ruang rapat Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Buton Tengah (Buteng) dan dihadiri langsung oleh Plt. Kepala DPPKB Buteng, Jamuri.
Sedangkan dari Perwakilan BKKBN Sultra hadir Ketua Tim Kerja Halakiemas, Mustakim, bersama rombongan dari jajaran tim kerja dalduk.
Dalam sambutannya sebelum membuka kegiatan secara resmi, Jamuri yang juga merupakan Staf Ahli Bupati Buteng menyampaikan rasa terimakasihnya yang juga merasa bangga dengan hadirnya Ketua Tim Kerja Halakiemas, Mustakim, dari BKKBN Sultra.
“Saya baru kali ini bertemu langsung sama Mustakim. Tapi sebelumnya saya sudah sering membuka-buka buku karangan beliau yang berjudul Wawasan Kependudukan, Keluarga dan Moralitas Bangsa yang ada di meja kerja saya,” katanya.
Ia mengatakan dirinya sering membaca buku dari Ketua Tim Kerja Halakiemas itu, bahkan Jamuri mengira sebelumnya penulis buku tersebut adalah penulis profesional yang dari Jakarta atau tokoh nasional.
“Ternyata beliau adalah penduduk Sulawesi Tenggara. Kita harus merasa bangga punya beliau. Walaupun beliau sendiri tadi saat memperkenalkan diri menyebut kelahiran Cirebon Jawa Barat, tapi kan beliau sudah lama jadi orang Sultra.” Jamuri penuh semangat.
Sementara itu Ketua Tim Kerja Halakiemas, Mustakim sendiri saat memberi sambutan dan juga diperkuat ketika menyajikan materi, berharap kiranya GDPK Buton Tengah yang telah selesai disusun 2 tahun lalu benar-benar bisa menjadi acuan dan jendela dalam penyusunan RPJMD Buton Tengah pasca pilkada nanti.
Selain itu, Mustakim juga berharap dalam waktu dekat GDPK Buteng segera diproses menjadi perda. Jika belum mampu perda, maka perbup pun sebagai langkah awal tidak masalah.
“Syukur-syukur jika langsung diproses perda-nya.” Mustakim penuh harap. (kjs)