Metro Kendari

BNNP Keluhkan Pekerja Asing di PT VDNI Enggan Dites Urine, DPRD Sultra: Wajib Hukumnya

Dengarkan

KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Sulawesi Tenggara (Sultra) Aksan Jaya Putra (AJP)
geram terhadap perusahaan yang tidak mau pekerja asingnya atau tenaga kerja asing (TKA) dites urine.

Hal itu diketahuinya usia menerima keluhan dari Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sultra saat menggelar sosialisasi Peraturan Daerah (Perda) Nomor 7 Tahun 2019 tentang Pencegahan Penanggulangan, Penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika dan Zat Adaktif lainnya.

Dikabarkan, pekerja asing di perusahan pemurnian biji nikel PT Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI) menolak untuk dilakukan tes urine oleh tim BNNP Sultra

“Disampaikan, teman-taman dari BNNP Sultra saat masuk di PT VDNI dan yang ada karyawan Cina-nya mereka tidak mau di tes urine (narkoba),” katanya, Jumat (24/2/2023).

Menurut AJP, hal ini tidak boleh lagi terjadi. BNNP Sultra dan kepolisian harus bekerja sama dengan perusahaan yang dimaksud.

Dan lanjutnya lagi, perusahaan patut memahami bahwa pekerja asing tengah berada di negara Indonesia, segala peraturan yang dibuat negara ini wajib dipatuhi oleh siapa pun tanpa terkecuali.

Harusnya perusahaan juga mendukung langkah pemerintah dan aparat dalam meminimalisir terjadinya penyalahgunaan dan peredaran narkoba, khususnya di lingkungan pekerja asing.

“Perusahaan harus legowo, karena mereka (pekerja asing) berada di wilayah NKRI bukan negara mereka, jadi mereka harus patuhi aturan yang ada, wajib hukumnya,” tegas politisi Partai Golkar ini.

Satu ketakutan, jangan sampai para pekerja asing ini yang membawa barang haram itu dan mempengaruhi pekerja lokal. Sehingga pekerja lokal ikut-ikutan menggunakan bahkan mau ikut mengedarkan karena tergiur upah.

Olehnya itu tambah AJP, ini bukan hanya menjadi tanggung jawab BNN dan aparat tetapi tanggung jawab Pemerintah Provinsi (Pemprov) khususnya di Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Nakertrans).

“Peran Dinas Nakertrans penting, karena mereka tahu masuk keluarnya pekerja asing. Kedepannya, bagaimana pekerja asing harus melalui tes urine dulu tidak boleh tidak. Indonesia sudah darurat narkoba, jika dibiarkan seperti ini, makan regenerasi negara ini akan hancur hanya karena obat-obatan terlarang,” tukasnya. (bds)

Reporter: Sunarto
Editor: Biyan

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button