Kampus

FKIP UHO Ajak Masyarakat Manfaatkan Potensi Sekitar dalam Pembelajaran

Dengarkan

KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Melalui KKN Tematik, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UHO Kendari mengajak masyarakat memanfaatkan potensi sekitar dalam mengembangkan pembelajaran baik di sekolah maupun di masyarakat.

Wakil Dekan II Bidang Umum, Perencanaan dan Keuangan FKIP UHO, Mustamin, mengatakan, KKN Tematik yang dilaksanakan selama 30 hari pada Agustus 2023 melibatkan 15 mahasiswa.

Mahasiswa diarahkan melakukan pembelajaran terkhusus matematika untuk mengembangkan pembelajaran dengan memanfaatkan alat peraga yang diambil dari lingkungan sekitar.

“Alat peraga ada yang diambil begitu saja dari lingkungan, ada pula yang dibikin. Kenapa pake alat peraga karena anak-anak di sekolah mengatakan matematika adalah pelajaran yang sulit,” ungkapnya, Selasa (5/9/2023).

Pasalnya matematika di SD itu satu-satunya pelajaran yang objeknya abstrak, sementara anak SD berpikirnya pada tahap operasional konkret.

“Sehingga tidak mungkin mereka memahami sesuatu yang abstrak kalau tidak ada alat yang digunakan untuk mengilustrasikan. Jadi alat peraga bertujuan untuk menjembatani itu,” katanya.

Pihaknya pun mengarahkan untuk membuat alat peraga atau mengambilnya, meskipun dengan alat sederhana. Misal batu kerikil yang diperoleh di halaman sekolah untuk alat hitung, karena jika tidak ada alat peraga hampir dipastikan materinya tidak akan dimengerti.

Artinya, alat peraga itu tidak mesti dibeli namun bisa menggunakan alat-alat sederhana. Bisa dipahami pula bahwa lingkungan sekitar menyediakan alat peraga yang banyak asal dapat dikembangkan.

“Kita pun menekankan kepada anak-anak (siswa SD) tidak boleh masuk kelas jika tanpa alat peraga,” katanya.

Sekolah yang menjadi tempat KKN Tematik ialah SDN 1 Ranomeeto dan SDN 4 Ranomeeto, sementara masyarakat yakni di Desa Langgea, Konawe Selatan (Konsel) Sulawesi Tenggara.

Mustamin selaku Ketua Tim mengatakan, pelaksanaan KKN Tematik ini mendapat respons positif dan antusias dari pihak sekolah terutama siswa.

Adapun lokasi dipilih karena komunikasi yang sudah terjalin baik dengan aparat desa, serta jarak yang tidak begitu jauh dengan kampus. Sehingga mahasiswa yang saat itu masih berkuliah bisa melaksanakan KKN sekaligus melaksanakan kewajibannya.

Tidak hanya peran mahasiswa dalam proses pembelajaran di kelas, dosen pun memberi pelatihan kepada guru untuk memanfaatkan teknologi dalam mengolah pembelajarannya. Inilah bentuk dalam mewujudkan tridarma perguruan tinggi, yakni pengabdian kepada masyarakat. (bds)

Reporter: Septiana Syam
Editor: Biyan

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button