HeadlineMetro KendariPolitik

Tim Asrun-Hugua Permasalahkan Rilis Sejumlah Lembaga Survei

Dengarkan

KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Tim pemenangan paslon Cagub-Cawagub nomor urut dua Asrun-Hugua, mempermasalahkan rilis hasil survei beberapa lembaga. Pasalnya, hasil survei dua lembaga, The Haluoleo Institute (THI) dan Jaringan Survei Indonesia (JSI) menempatkan paslon gubernur dengan tagline Berkah ini pada posisi yang rendah, baik dari segi elektabilitas maupun perolehan dukungan.
Dalam rilis THI, paslon Ali Mazi-Lukman berada di ranking 1 dengan elektabilitas 48,5 persen, Rusda Mahmud-Sjafei Kahar 20,5 persen. Sedangkan paslon Asrun-Hugua berada pada posisi juru kunci atau hanya 8,8 persen. Sedangkan 22,2 persen pemilih belum menentukan pilihan.
Hal itu memantik reaksi dari Ketua Tim Pemenangan Berkah Kota Kendari, Samsuddin Rahim.
“Metode pengambilan data dengan cara sampling sama sekali tidak akurat, sehingga tidak akuntabel hasil surveinya. Masyarakat Sultra saya himbau jangan percaya,” tegas Samsuddin Rahim.
Sekretaris DPD PAN Kota Kendari ini membandingkan kinerja sejumlah lembaga survei saat Pilwali Kota Kendari tahun lalu, yang hasilnya berbeda jauh dengan faktanya. Maka ia pun meminta kepada masyarakat agar tidak terprovokasi.
“Hasil survei saat itu, tingkat elektabilitas pasangan ADP-Sul di bawah pasangan Razak-Haris. Tetapi faktanya, justru pasangan ADP-Sul yang menjadi pemenang. Makanya saya imbau kepada simpatisan jangan terpengaruh dan tetap solid,” bebernya.
Hal senada juga diungkapkan Ketua Tim Relawan KOPI Surga, Rudi Supriono. Ia mempermasalahkan hasil survei dari JSI.
Berdasarkan data survei yang dirilis JSI, elektabilitas Ali Mazi-Lukman 47,6 persen, Asrun-Hugua 17,1 persen, dan Rusda Mahmud-Sjafei 16,1 persen. Kemudian 13,3 persen belum menentukan pilihan, dan 5,9 persen tidak memberikan jawaban.
“Survei JSI ini tidak kredibel, tidak bisa dipercaya. Saya menduga hanya mencoba melakukan penggiringan opini kepada pemilih, untuk memilih salah satu pasangan calon tertentu. Ini berbahaya, karena merusak sistem demokrasi di Sultra,” cetus Rudi Supriono.
Walaupun JSI menggunakan ketentuan survei sesuai standar, namun menurut LO Paslon Berkah ini, responden yang hanya berjumlah 800 orang, tidak mewakili jumlah pemilih sesuai Daftar Pemilih Sementara (DPS) KPU Sultra yang jumlahnya 1.666.546 orang.
“Secara statistik, data sampling JSI jauh sekali dengan data DPS. Bagaimana mungkin mau dipercaya data 800 orang yang ditanya, sementara pemilih 1,6 juta lebih,” tukas Rudi.
Rudi mengatakan, lembaga JSI terdaftar sebagai konsultan politik Ali Mazi dan Lukman Abunawas. Sehingga Rudi menilai, survei yang dilakukan merupakan upaya penggiringan opini publik. Ia juga mengimbau kepada masyarakat agar tidak percaya dengan hasil survei.
Pihaknya mengklaim, memiliki data pembanding hasil sensus yang dilakukan 60 ribu relawan Berkah. Data sensus ini lebih akurat daripada survei, dimana Asrun-Hugua dominan di semua daerah, kecuali Baubau yang sedikit di bawah.
“Saya berani bertaruh bahwa data sensus yang dikumpulkan 60 ribu relawan di Sultra, pasangan Asrun-Hugua yang terpilih sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Sultra. Mari kita lihat hasilnya tanggal 27 Juni 2018,” pungkasnya.
Reporter: Fadli Aksar
Editor: Rani

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button