KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Sejak terputusnya pelayanan air bersih di 14 ribu sambungan pelanggan di Kota Kendari, Perusahaan Deerah Air Minum (PDAM) hingga saat ini mengalami kerugian mencapai Rp 500 juta.
Hal ini diungkapkan Direktur Utama (Dirut) PDAM Kota Kendari, Damin, yang merinci kerugian dialaminya selama tidak beroperasi dalam sehari di atas Rp 100 juta.
Kata Damin, karena PDAM Kota Kendari merupakan perusahaan perdagangan dimana seluruh gaji karyawan hingga biaya operasional lainnya bersumber dari penjualan air, sehingga bila tak beroperasi, tak ada pemasukan yang diterima PDAM.
[artikel number=3 tag=”pdam,kendari”]
“Setelah kita kalkulasi, kerugian yang kami alami akibat putusnya pipa ini dalam sehari di atas Rp100 juta. Sekarang sudah hari kelima, artinya, kerugian kami itu sudah lebih dari Rp 500 juta,” ujarnya saat dihubungi via telepon, Sabtu (6/7/2019).
Damin mengungkapkan, terdapat empat buah pipa milik PDAM Kota Kendari yang putus akibat longsor di Desa Rawua, Kecamatan Sampara. Ia mengaku pihaknya mengalami kesulitan dalam pemasangan pipa karena kondisi tanah yang masih labil.
“Alhamdulillah sejak kemarin sampai dengan tadi malam kita sudah pasang tiga buah pipa. Termasuk dudukan pipanya juga sudah dibuatkan. Kita terus berupaya untuk segera menuntaskan pipa yang bermasalah ini,” tambah Damin.
Ia mengaku, dalam pemasangan pipa ini pihaknya mengalami kendala seperti adanya kendaraan lalu-lalang dari dua arah yang melintasi jalan alternatif yang telah dibuat oleh pemerintah.
Namun begitu, PDAM masih terus berusaha membenahi agar suplai air bersih ke seluruh kecamatan yang terkena dampak dapak kembali berjalan normal, sehingga pihaknya berharap ini cepat diselesaikan.
“Kita berharap agar permasalahan ini bisa segera diselesaikan dan masyarakat yang terdampak bisa menikmati layanan air bersih yang bersumber dari Pohara ini,” tutupnya.
Reporter: Musdar
Editor: Rani