Pertamina Integrated Terminal Bitung Dorong Terciptanya Inklusi Sosial Pemberdayaan Penyandang Disabilitas

KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Pertamina Patra Niaga Integrated Terminal Bitung melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) bertajuk “Pusat Ajar Disabilitas Unggul” atau PADU, terus mendorong terciptanya inklusi sosial melalui pemberdayaan penyandang disabilitas.
Program ini dirancang untuk memperkuat kapasitas literasi, keterampilan, dan akses teknologi inklusif, membuka ruang kesetaraan dan kolaborasi antara penyandang disabilitas dan masyarakat umum.
Rezky Kurniawan, Integrated Terminal Manager Bitung Pertamina Patra Niaga Sulawesi, menyampaikan bahwa program ini merupakan wujud komitmen sosial perusahaan dalam menjembatani akses dan kesempatan bagi semua pihak.
“Melalui PADU, kami ingin memberikan ruang aktualisasi diri bagi penyandang disabilitas, sekaligus menumbuhkan kesadaran publik akan pentingnya keberagaman dan kolaborasi. Inisiatif ini juga membuktikan bahwa keterbatasan fisik bukanlah hambatan untuk berkarya dan berkontribusi,” ujar Rezky dalam rilis yang diterima awak media ini, Kamis (18/5/2025).
Kepala Bagian Sumber Daya Alam, Hendry Adrian Tangkudung, yang hadir mewakili Walikota Bitung, menyampaikan apresiasi dan penghargaan setinggi-tingginya kepada Pertamina Patra Niaga Integrated Terminal Bitung, yang melalui program CSR-nya telah memberikan kontribusi nyata dalam mendorong inklusi sosial dan pemberdayaan kelompok disabilitas.
“Ini adalah langkah nyata menuju masyarakat yang lebih adil, setara, dan berdaya. Pemerintah Kota Bitung berkomitmen menghadirkan kebijakan dan program yang ramah disabilitas, serta memperkuat kemitraan bersama dunia usaha, komunitas, dan lembaga pendidikan dalam membangun kota ini tanpa ada yang tertinggal,” katanya.
Peserta umum pun turut merasakan dampak positif dari kegiatan ini. Ratnawati Rompa, seorang guru SLB non-disabilitas, membagikan pengalamannya usai mengikuti kelas bahasa isyarat di PADU.
“Belajar bahasa isyarat di sini membuka perspektif baru bagi saya sebagai pengajar. Saya jadi lebih memahami tantangan yang dihadapi siswa Tuli, dan ini sangat membantu saya dalam membangun komunikasi yang lebih empatik di sekolah,” jelasnya.
Fahrougi Andriani Sumampouw, Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, menegaskan bahwa program PADU merupakan bagian dari CSR berkelanjutan Pertamina yang sejalan dengan prinsip SDGs.
Dimana, PADU menjadi bukti bahwa inklusi sosial dapat diwujudkan melalui pendekatan berbasis keterampilan dan teknologi. Program ini secara langsung mendukung pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan SDGs.
SDG 4 pendidikan berkualitas, SDG 8 pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi, SDG 10, pengurangan ketimpangan), serta SDG 17 kemitraan untuk mencapai tujuan.
“Kami berharap program ini dapat terus tumbuh dan menjadi model pemberdayaan yang berkelanjutan di berbagai wilayah,” ucapnya.
Dengan terus memperkuat sinergi antar pihak, Pertamina Patra Niaga Integrated Terminal Bitung berkomitmen untuk menghadirkan program-program CSR yang adaptif, partisipatif, dan berdampak langsung bagi masyarakat.
“PADU diharapkan tidak hanya menjadi ruang belajar, tetapi juga simbol kolaborasi untuk menciptakan masyarakat yang setara, inklusif, dan berdaya secara berkelanjutan,” pungkasnya. (*)
Reporter: Sunarto
Editor: Biyan