Ekobis

OJK Catat Kinerja Perbankan di Sultra Tumbuh Positif pada 2023

Dengarkan

KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Tenggara (Sultra) mencatat kinerja perbankan di wilayah Sultra mengalami pertumbuhan positif di tahun 2023.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kepala Subbagian Pengawasan Bank 1 OJK Sultra, Shintia Wijayanti Putri dalam kegiatan Bincang Jasa Keuangan (BIJAK) yang membahas terkait perkembangan industri jasa keuangan, investasi bodong dan pinjaman online di Sultra, Kamis (30/3/2023).

Katanya, dari sisi jumlah jaringan kantor industri perbankan sebanyak 1.076 dengan rincian jumlah bank umum sebanyak 40 dengan jaringan kantor sebanyak 1.050.

Sedangkan jika dilihat dari Kantor Pusat BPR sebanyak 16 dengan jumlah jaringan kantor sebanyak 26 mengalami pertumbuhan yang cukup positif.

“Secara umum aset perbankan di Sultra posisi Februari 2023 tumbuh 10,68% (yoy) menjadi sebesar Rp44,55 T, Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 10,04% (yoy) menjadi sebesar Rp32,20 T,” terangnya.

Lanjut Shintia, dilihat dari indikator fungsi intermediasi (LDR) yang tinggi 110,65% dengan risiko kredit (NPL) yang tetap terjaga sebesar 1,83%.

Selain itu, melihat kredit perbankan di Sultra didominasi oleh penyaluran kredit kepada sektor pemilikan peralatan rumah tangga lainnya.

Hal itu termasuk pinjaman multiguna yaitu sebesar 40,16%, kemudian sektor perdagangan besar dan eceran sebesar 18,84%, dan sektor untuk pemilikan rumah tinggal 10,94%.

Dari sisi pertumbuhan (yoy), sektor pertambangan dan penggalian bertumbuh paling signifikan yaitu 24,78%, kemudian disusul pertanian, perburuan dan kehutanan sebesar 20,93%.

“Selanjutnya pemilikan rumah tinggal sebesar 18,81% serta Untuk perdagangan besar dan eceran juga untuk pemilikan peralatan rumah tangga lainnya masing-masing sebesar 7,67% dan 5,62%,” tuturnya.

Dari sisi penyaluran kredit kepada kredit UMKM mengalami pertumbuhan sebesar 12,51% dengan rasio NPL di posisi 3,53%. pangsa kredit UMKM mencapai 33,60% dari total penyaluran kredit sebesar Rp35,54 triliun.

Bila dilihat dari kategori UMKM, pertumbuhan kredit UMKM secara yoy didominasi oleh kredit mikro 51,99%, kecil dan menengah yang masing-masing terkoreksi -13,24%, dan -13,06%.

Sampai dengan Februari 2023, perbankan dan perusahaan pembiayaan di Sulawesi Tenggara telah melakukan proses restrukturisasi kepada 70.633 debitur dengan baki debet sebesar Rp4,40 Triliun.

“Adapun share debitur UMKM terhadap total realisasi restrukturisasi di Sultra sebesar 94,42% atau 18.459
debitur dari total debitur sebanyak 19.015,” ucapnya.

Kredit dan jumlah debitur restrukturisasi perbankan akibat covid-19 per Februari 2023 terus bergerak turun
dengan tren melandai dibandingkan bulan sebelumnya.

Peran restrukturisasi sangat besar menekan tingkat NPL dari bank sehingga stabilitas sektor jasa keuangan terjaga dengan baik.

Selain itu, dari sisi Industri Keuangan Non Bank (IKNB) per Desember 2022, pertumbuhan aset modal ventura terkoreksi sebesar -7,73% yoy.

Piutang perusahaan pembiayaan terkoreksi sebesar -0,70% yoy. Sementara pada TW 4 2022, premi asuransi umum tumbuh sebesar 91,27% klaim asuransi umum terkoreksi sebesar -82,73% qtq.

“Sedangkan premi asuransi jiwa tumbuh sebesar 12,95% klaim terkoreksi sebesar -9,57% dan Non Performing Fund (NPF) perusahaan pembiayaan posisi Desember 2022 sebesar 1,56% membaik sebesar 1,17% dibandingkan posisi bulan sebelumnya yang mencapai 2,73%,” kata Shintia.

Sedangkan pada posisi Agustus 2022 premi perusahaan asuransi umum syariah tumbuh 310,02% yoy dengan total premi sebesar Rp76,717 juta dan total klaim sebesar Rp32,14 miliar.

Untuk perusahaan asuransi jiwa syariah pada posisi Agustus 2022 total premi tumbuh 14,94% yoy dengan total premi sebesar Rp32,146 juta dan total klaim sebesar Rp3,85 miliar. (bds)

 

Reporter: Muh Ridwan Kadir
Editor: Biyan

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button