KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Perkembangan ekspor Sultra pada September 2018, mengalami penurunan sebesar 14,85 persen atau setara US$ 82,21 juta jika dibandingkan ekspor Agustus yang tercatat 118,22 persen atau setara US$ 96,56 juta. Hal ini berdasarkan release data yang dilakulan BPS Sultra.
Kepala Bidang Distribusi BPS Sultra, Surianti Toar, mengatakan, volume ekspor September tercatat 617,26 ribu ton atau mengalami penurunan sebesar 19,81 persen dibanding ekspor Agustus 2018 yang tercatat 769,71 ribu ton.
Ia juga menjelaskan, total ekspor Sultra Januari-September mencapai 6.660,17 ribu ton atau senilai US$765,03 juta. Nilai impor Sultra pada September 2018 tercatat US$ 41,68 juta atau mengalami penurunan sebesar 43,92 persen dibanding impor Agustus 2018 yang tercatat US$74,32 juta.
BACA JUGA:
> Diduga Kesal, Wanita di Konsel Siram Suaminya dengan Air Panas
> Pengacara Asrun-ADP masih Pikir-pikir untuk Banding
> Polisi di Muna Curi Dua Ekor Sapi
> Lima Formasi Jabatan Dokter Tidak Ada Pelamarnya
Sementara volume import September 2018 tercatat 39,92 ribu ton atau mengalami penurunan sebesar 74,35 persen dibanding impor Agustus 2018 yang tercatat 155,61 ribu ton. Total impor Sulawesi Tenggara Januari-September 2018 mencapai 781,14 ribu ton atau senilai US$555,63 juta.
“Share ekspor terbesar untuk total ekspor Januari-Agustus yaitu besi dan baja sebesar US$ 539,42 juta atau 70,51 persen, selanjutnya biji logam, perak dan abu US$ 539,42 juta atau 25 persen,” katanya.
Pangsa ekspor Sultra di antaranya Tiongkok US$ 108,70 juta atau 14,21 persen, Tiongkok US$ 556,03 juta dan Korea Selatan US$ 48,10 juta atau 6,29 persen.
Reporter: Ningsih
Editor: Rani