Muna Barat

Pj Bupati Mubar Sambangi Warga Terindikasi Stunting

Dengarkan

MUNA BARAT, DETIKSULTRA.COM – Pj Bupati Muna Barat (Mubar), Dr. Bahri didampingi sejumlah kepala OPD, camat, beserta Kepala Puskesmas Barangka melakukan kunjungan ke rumah warga di Desa Lapolea dan Desa Barangka, Kecamatan Barangka Rabu (8/2/2023).
Hal ini guna melakukan pengecekan kepada warganya yang terindikasi memiliki gejala stunting.

Diketahui sebelumnya, berdasarkan data dari SSGI, sampel potensi stunting di empat desa Kecamatan Barangka berjumlah 40 orang. Namun setelah dilakukan pengecekan lapangan oleh Pj Bupati bersama tim kesehatan, hasilnya tidak ditemukan gejala penderita stunting. Dengan demikian, Kecamatan Barangka terbebas dari kasus stunting.

Mengenai penanganan kasus stunting, Bahri telah membagi tugas kepada pemerintah desa dan puskesmas. Pemerintah desa akan mengintervensi penyebab tidak langsung stunting. Sedangkan puskesmas akan mengintervensi penyebab langsung stunting.

Bahri bertekad menekan jumlah penderita stunting dan kemiskinan ekstrem di wilayahnya. Berbagai upaya telah dilakukan. Bahkan dirinya akan melakukan pergeseran anggaran APBD sebesar Rp300 juta untuk memberi asupan makanan tambahan bagi penderita stunting.

Tak hanya menggeser anggaran APBD, Bahri juga membagi OPD sebagai bapak asuh bagi para penderita stunting di Mubar.

Setelah melakukan timbang badan dan mengukur tinggi badan warganya, Bahri langsung melakukan pengecekan pada sejumlah MCK.

“Kita tadi sengaja mengecek kondisi rumah, sanitasi dan jambannya, misalkan (dia) penderita stunting maka rumahnya kita akan bedah. Kalau sanitasinya tidak ada maka kita akan bangunkan sanitasinya. Begitu pula jambannya akan kita bangunkan, yang pasti kita akan servis full,” ucapnya.

Sebelumnya, terdapat dua data stunting berbeda di Mubar, yakni data versi Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) dan data versi Dinas Kesehatan (Dinkes) Mubar.

“Jadi ada dua data yang berbeda. Data SSGI itu adalah data potensi stunting dari survei keluarga. Sampelnya dari usia remaja, menikah, ibu hamil. Tetapi setelah dibandingkan dengan data puskesmas di Dinkes, ternyata selisihnya hanya sedikit yakni satu orang,” sebutnya. (bds)

Reporter: La Ode Darlan
Editor: Wulan

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button