BaubauButonKesehatan

Beberapa Kali Tolak Berlabuh Akhirnya, KM Mega Abadi Berlabuh di Kabupaten Buton

Dengarkan

BUTON.DETIKSULTRA.COM – Setelah terombang-ambing selama tujuh hari tujuh malam dan ditolak di berbagai pelabuhan, Kapal Kargo, KM Mega Abadi akhirnya membuang sauh di Pelabuhan Banabungi, Pasarwajo, Kabupaten Buton.

Kapal kargo tersebut memuat penumpang asal Kepulauan Buton yang hendak mudik. Sejatinya Kapal tersebut menurunkan penumpang di Kota Baubau, Kamis Malam (30 /04/ 2020) Namun Kota Baubau yang masuk wilayah zona merah Covid 19 tidak mengizinkan, selain itu warga menolak kapal tersebut untuk menurunkan penumpang di wilayah tersebut.

KM Mega Abadi melanjutkan perjalanan Pelabuhan Bandar Batauga, Buton Selatan. Namun warga Bumi Gajah mada itu juga menolak kapal untuk berlabuh.

Hingga akhirnya Pemerintah Kabupaten Buton, membolehkan kapal berlabuh di Pelabuhan Banabungi Pasarwajo. Meski diterima berlabuh , Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 telah menyiapkan protokol kesehatan yang ketat. Tujuannya, untuk mengantisipasi jika terdapat virus corona pada penumpang yang akan turun.

Kapal berlabuh di Pelabuhan Banabungi sekitar pukul 09.00 wita. Satgas telah menyiapkan Protokol penanganan yang ketat,” kata Juru Bicara Tim Gugus Tugas Penangan Covid-19 Kabupaten Buton, dr Hayun.

Para penumpang diperiksa kesehatannya. Jika ada yang menunjukan gejala covid-19 akan dilakukan tes antibodi. Pemkab Buton juga telah menyiapkan tempat karantina terpadu untuk 25 orang warganya yang turun dari KM Mega Abadi.

Sementara itu kepada para penumpang daerah lain, Kota Baubau, Buton Tengah, Buton Selatan, Wakatobi, dan Kabupaten Muna, kata dr Hayun, pihaknya telah berkoordinasikan dengan pimpinan daerahnya masing-masing.

Penumpang kapal terdiri dari 31 Warga Kabupaten Buton, 1 Warga Kabupaten Busel, dan 5 Warga Kabupaten Wakatobi. Sedangkan 19 Warga Kota Baubau, Kabupaten Buteng, dan Kabupaten Muna, dijemput langsung oleh pihak Pemkot Baubau.

“Untuk penumpang dari daerah lain itu, akan dijemput oleh pemdanya masing-masing. Kami hanya berkewajiban menurunkan dan memeriksa suhu tubuh mereka saja,” kata Hayun.

Karantina mandiri juga dilakukan selama 14 hari pengawasan dan edukasi untuk tidak keluar rumah, cukup di kamar saja, harus pakai masker, jaga jarak, cuci tangan dan menerapkan perilaku hidup sehat setiap harinya penumpang tersebut akan terus di monitor kata Hayun. Imbuhnya

Bupati Buton, Drs.La Bakry, MSi pada kesempatan itu mengatakan diizinkannya KM Mega Abadi yang memuat sekira 60 penumpang termaksud didalamnya warga Buton itu didasarkan pada pertimbangan kemanusiaan.

“Ini menyangkut kemanusiaan. Penumpang kapal sudah berada tujuh hari tujuh malam di laut. Kapal sudah kehabisan logistik,” kata Bupati. “Selain warga Buton, penumpang yang turun di Pelabuhan Banabungi tersebut juga ada warga Busel, Baubau, dan Wakatobi. Namun, pada prinsipnya mereka semua adalah orang Buton,” tambahnya.

Pemkab Buton kata Bupati, telah menyiapkan tempat di eks Kantor Bupati.Mereka akan dikarantina sampai batas yang telah ditetapkan protokol kesehatan. “Tetap akan mengikuti protokol kesehatan di rumah masing-masing ataupun oleh pemda masing-masing, tuturnya.

Reporter : Gery

Editor : Haikal

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button