KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Pemerintah daerah 17 kabupaten/kota di Sultra dituntut untuk fasih dan lancar menggunakan bahasa inggris. Agar bisa melakukan kerjasama dengan pemerintah luar negeri.
“Bagaimana mungkin daerah bisa bekerja sama dengan luar negeri, kalau kemampuan bahasa inggrisnya tidak ada,” ujar Pj Gubernur Sultra, Teguh Setyabudi, dalam rapat koordinasi daerah Sultra, Selasa (17/4/2018).
Sumber daya manusia yang ditempatkan di Bagian Kerjasama, tambahnya, harus mempunyai kompetensi dan kapabilitas. Agar pihak ketiga seperti negara lain, bisa menjalin kerjasama dengan Pemda. Misalnya, memberikan tenaga ahlinya, karena tidak semua harus dikerjakan oleh pemerintah pusat.
“Di Sultra ini banyak produk unggulan. Contohnya tenunan Sultra. Tapi masalahnya, marketingnya kurang bagus,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Biro Kerjasama dan Komunikasi Publik Sultra, Harmin Ramba mengatakan, selama ini kerjasama dengan luar negeri lebih banyak terjalin dalam bidang infrastruktur dan sosial.
“Sekarang kita ingin semua bentuk kerjasama teregistrasi. Kita evaluasi, lalu kita lihat apa yang bisa kita support ke daerah,” ungkapnya.
Menurutnya, kurang optimalnya kinerja Biro Kerjasama, menjadi penyebab belum terjalinnya kerjasama dengan negara-negara luar.
Reporter: Fadli Aksar
Editor: Rani