Warga Muna Barat Apresiasi Pengoperasian Kapal Ferry Rute Tondasi-Torobulu

MUNA BARAT, DETIKSULTRA.COM – Sejumlah warga Kabupaten Muna Barat mengapresiasi atas beroperasinya sarana penyeberangan Kapal Ferry rute Tondasi -Torobulu di pelabuhan Tondasi, Kecamatan Tiworo Utara, Kabupaten Muna Barat. Salah satunya, diungkapkan oleh Tokoh masyarakat Kecamatan Tiworo Utara, Nur Arduk. Kata dia, sejak di resmikan oleh Bupati Muna Barat, La Ode Darwin, pada 28 Maret 2025 lalu, ia merasa sangat terbantu saat melakukan pemberangkatan menuju Kota Kendari.
Selain itu, ia juga merasa senang atas langkah Pemda Muna Barat yang telah menghidupkan UMKM di wilayah tersebut. Sebab secara tidak langsung dengan beroperasinya armada Kapal Ferry ini, dapat mendongkrak PAD dan membuka lapangan pekerjaan bagi warga di wilayah Muna Barat.
“Tentunya ini merupakan rahmat bagi daerah kita dan harus kita dukung. Selama ini apa yang menjadi keluhan para warga Muna Barat, alhamdulillah dapat terjawab,” ujarnya saat ditemui, Selasa (8/4/2025).
Dukungan ini tentunya tidak hanya sekedar memudahkan saat melakukan penyeberangan, namun melihat fenomena setiap tahunnya yang melakukan antrean saat mudik lebaran baik di Pelabuhan Tampo maupun Torobulu yang membutuhkan berhari-hari hingga penumpang tertidur di pelabuhan.
“Alhamdulillah mudik lebaran tahun ini masyarakat Muna Barat semakin terbantu dan memudahkan para warga yang ingin mudik maupun saat melakukan arus balik baik untuk para mahasiswa maupun perantau,” jelasnya.
Karena tingginya permintaan penyeberangan pasca lebaran, Kepala UPTD Pelabuhan Penyeberangan Tondasi, La Ode Rompu menyebut, pihaknya telah berupaya melakukan koordinasi untuk menambah trip pelayaran agar seluruh penumpang dapat terlayani.
“Justru ini kita minta usahakan penambahan dua trip supaya terlayani semua. Saya sudah koordinasi dengan Pak Bupati. Pak Bupati telepon GM PT ASDP yang punya kapal. Sampai malam ini belum ada jawaban untuk permintaan dua trip itu,” ujarnya.
Rencana ini sekaligus menjawab polemik yang terjadi di pelabuhan karena sejumlah penumpang hampir tidak diberangkatkan. Namun ia menekankan bahwa kondisi itu
disebabkan oleh terbatasnya kapasitas muatan kapal dibandingkan jumlah kendaraan yang mendaftar.
‘Ya, seperti itu. Bagaimana kita bisa mau berangkat sementara permintaan dari ASDP hanya 15 kendaraan roda empat, jadi memang tidak semua bisa terangkut sekaligus,” katanya.
Terkait tuduhan bahwa ada kendaraan yang naik tanpa melalui antrean resmi atau lewat jalur samping, ia tegas membantah hal itu.
‘Tidak ada lewat samping. Saya tadi
lewat samping untuk kontrol di depan mengenai beberapa permintaan. Tapi kalau untuk kendaraan, tidak ada yang
lewat jalur samping. Semua sesuai
dengan prosedur lewat antrean didata dan sesuai permintaan itu,” tegasnya.
La Ode Rompu berharap, jika penambahan trip dapat direalisasikan, maka lonjakan penumpang dan kendaraan bisa tertangani dengan lebih baik dan tidak menimbulkan polemik di pelabuhan.
“Mari kita dukung beroperasinya armada kapal Ferry ini demi meningkatkan kesejahteraan UKMK dan menambah PAD kita di Muna Barat,” tandasnya. (bds)
Reporter: La Ode Darlan
Editor: Wulan