KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Sejak merebaknya pandemi Covid-19 awal tahun 2020, salah satu sektor yang terdampak yakni sektor periwisata.
Wakil Ketua Komisi II DPRD Kota Kendari, Sahabuddin mengatakan wabah pandemi Covid-19 begitu besar pengaruhnya pada sektor pariwisata ini.
Bagaiamana tidak, adanya kebijakan penutupan objek wisata membuat geliat ekonomi di sektor ini menjadi lamban.
Bahkan, pendapatan asli daerah (PAD) menurun drastis sejak tahun 2020 sampai 2021, bila dibandingkan tahun 2019 yang masih cukup dominan.
“Kita akui PAD di sektor wisata menurun sejak pandemi Covid-19 selama dua tahun berturut-turut (2020-2021),” ujar dia kepada Detiksultra, Senin (8/11/2021).
Lebih lanjut, Sahabuddin bilang, saat ini Kota Kendari masih berstatus level 2 pada pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).
Meski demikian, beberapa sektor termasuk periwisata sudah dilonggarkan untuk kembali membuka destinasi wisata yang ada di Kota Kendari.
Tentunya kata dia, ini menjadi satu peluang atau kesempatan Pemkot Kendari untuk kembali menekan PAD sektor wisata, minimal setengah dari target.
“Beberapa destinasi wisata seperti Pantai Nambo yang dikelola Kota Kendari dan beberapa lainnya sudah kembali dibuka untuk masyarakat umum,” katanya.
Oleh karena itu, politisi Partai Golkar ini melalui Komisi II DPRD sebagai mitra kerja Pemkot dibidang ekonomi dan pariwisata mendorong pemerintah untuk berinovasi demi peningkatan PAD.
Sebab menurutnya, roda ekonomi dari bidang pariwisata, harus terus berjalan dan tentunya akan mendukung langkah pemkot membuka tempat-tempat wisata secara bertahap.
“Kita terus dorong, utamanya dibidang teknis Dinas Pariwisata untuk melihat peluang objek wisata baru di Kota Kendari dan tentunya segera direncanakan untuk pengembangan kedepannya,” jelasnya.
Ditambahkannya, meski Kota Kendari sudah level 2, masyarakat tetap diimbau menjaga dan disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan (Prokes) Covid-19.
“Kita jangan lengah, hanya karena Kota Kendari yang sudah masuk zona hijau,” tukasnya. (Adv)