Metro Kendari

Forum Loka Nusa, Mencari Peran Jurnalis untuk Pengurangan Risiko Bencana

Dengarkan

KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Skala Indonesia bekerjasama dengan Green Press, Sheep, Pucen, Yappika-AtionAid dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengadakan workshop dengan tema Mencari Peran Jurnalis untuk Pengurangan Risiko Bencana dan Meningkatkan Peran Masyarakat di Tingkat Lokal Dalam Merespon Bencana. Kegiatan ini dirangkaikan dengan peresmian Forum Loka Nusa (Jumat (13/10/2023).

Kepala Pusat Data, Informasi dan
Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan, bencana bertubi-tubi menerpa Indonesia, mulai dari banjir, erupsi gunung berapi, gempa bumi hingga tsunami. Akibat bencana tersebut, banyak warga yang menjadi korban. Mulai dari kehilangan harta benda, tempat tinggal, pekerjaan, sumber penghidupan, sampai korban nyawa. Demikian pula fasilitas sosial dan fasilitas umum turut rusak akibat bencana alam.

“Secara umum, siklus bencana alam disusun dalam tiga skenario besar, yakni sebelum terjadi bencana, saat terjadi bencana dan pasca bencana,” ungkapnya di salah satu resto di Kendari.

Untuk menjamin skenario ini berjalan baik, tentu dibutuhkan dukungan finansial yang besar. Baik untuk keperluan sebelum bencana itu datang, saat bencana terjadi, antisipasi penyakit yang kerap muncul dalam masa pengungsian, kebutuhan sehari-hari pengungsi, tempat tinggal sementara, bantuan rehabilitasi psikologis, terutama untuk korban yang rentan, yakni anak-anak dan orang tua, maupun untuk membangun kembali berbagai jenis infrastruktur yang rusak.

Sementara itu, Direktur Yayasan Skala Indonesia, Trinirmalaningrum memaparkan, UNDRR, organisasi PBB untuk pengurangan risiko bencana dalam pertemuan global platform yang diselenggarakan pada tahun 2011 diketahui bahwa investasi 1 USD untuk pengurangan risiko bencana akan menyelamatkan 7 USD saat terjadi bencana.

“Artinya bahwa upaya pendanaan untuk pengurangan risiko bencana merupakan langkah strategis bagi setiap negara yang memiliki ancaman bencana seperti Indonesia,” katanya.

Investasi selain dalam bidang struktur, membangun kesadaran masyarakat juga menjadi kunci yang sangat penting dalam upaya membangun kesiapsiagaan masyarakat. Tentu dalam membangun kesadaran masyarakat membutuhkan partisipasi aktif dari masyarakat itu sendiri. Termasuk partisipasi dalam memberikan laporan dari lapangan, terutama di wilayah-wilayah yang memiliki potensi risiko bencana yang cukup tinggi.

“Seperti kita ketahui, wilayah Indonesia merupakan wilayah cincin api, dikelilingi oleh gunung api aktif dan juga dilalui oleh sesar aktif. Kondisi tersebut menempatkan Indonesia sebagai negara yang memiliki ancaman bencana hampir di setiap wilayahnya,” tuturnya.

Untuk itu, dibutuhkan keterlibatan masyarakatnya yang sangat mumpuni untuk membangun kesiapsiagaan. Seperti dalam pidato yang disampaikan oleh Kepala Negara, Presiden Joko Widodo, bahwa penguatan lokal merupakan salah satu strategi yang dapat dikembangkan, berdasarkan pengalaman Indonesia dalam menangani pandemic Covid-19 yang terjadi.

Sementara itu, dalam PRB, peran media sangat penting. Diungkapkan Pengurus Green Press, Yos Hasrul, media merupakan aktor penting dalam proses membangun kesadaran masyarakat terhadap upaya-upaya pengurangan risiko bencana, serta membangun kesadaran masyarakat akan ancaman yang ada di wilayahnya masing-masing.

“Tetapi ada banyak media yang masih mengandalkan pemberitaan di saat bencana terjadi, bahkan menjadikannya single moment,” ungkapnya.

Bencana tidak ada kaitannya dengan isu-isu lain, baik isu SOGs atau isu-isu pembangunan lainnya, bahkan beberapa LSM mencermati soal bencana ekologis. Dimana management pemanfaatan sumber daya alam (SDA) yang dianggap ceroboh dapat mendatangkan petaka bagi masyarakat.

Perlu diketahui pula, pemerintah, dalam hal ini adalah Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) banyak melakukan upaya edukasi melalui berbagai platform media.

Olehnya itu, pekerja media memiliki peran yang sangat strategis, untuk mengedukasi dan meningkatkan pemahaman masyarakat, tentang isu bencana, lingkungan dan isu global lainnya.

Mengingat pentingnya membangun kesadaran pekerja media sebagai jejaring informasi untuk penyadaran upaya PRB.
Di sisi lain, pentingnya memperkuat komunitas di tingkat lokal, termasuk edukasi, pelibatan dan juga merespon bencana yang semakin meningkatkan eskalasinya. (bds)

Reporter: Septiana Syam
Editor: Wulan

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button