Metro Kendari

Sikapi Dualisme INI, Notaris di Sultra Minta Menkumham Ambil Sikap Tegas

Dengarkan

KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Polemik dualisme kepemimpinan Ikatan Notaris Indonesia (INI) Pusat antara kubu Irfan Ardiansyah dan kubu Tri Firdaus, akhirnya menimbulkan gejolak di kalangan para notaris. Hingga kini, kedua kubu masih saling kliam terkait hasil kongres yang dilaksanakan di lokasi berbeda.

Kepala Bidang (Kabid) Kesra INI Kota Kendari, Muhammad Tun Samudra mengatakan, bahwa upaya pendamaian tercatat sudah beberapa kali dilakukan lewat audiensi maupun konsultasi di Komisi III DPR RI maupun ke Menteri Hukum dan Ham (Menkumham).

Tetapi sampai hari ini, upaya itu belum membuahkan hasil. Karena tak kunjung damai, terbaru Menkumham tidak akan mengakui penyelenggaraan ujian kode etik notaris oleh pengurus yang sedang berkonflik.

Keputusan itu tentu membuat roda organisasi kenotariatan menjadi terhambat, dan berdampak buruk terhadap anggota INI di Indonesia, tak terkecuali di Sulawesi Tenggara (Sultra).

“Akibat dari dualisme, akhirnya terjadi keterlambatan pelaksanaan kegiatan-kegiatan organisasi yang tentunya sangat merugikan anggota. Salah satunya menteri melarang seluruh jajaran Kemenkumham untuk terlibat pada kegiatan INI,” ujarnyaa kepada awak media ini, Minggu (31/03/2024).

Ia menilai, mestinya Menkumhan tidak sulit melihat memutuskan kubu mana yang sah secara hukum. Sebab payung hukum organisasi jelas tertera dalam Anggaran Dasar Dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) INI.

“Sangat sulit, menurut saya, menteri mestinya segera mengakui kubu yang sah, lalu jika pihak lainnya keberatan maka sebaiknya mengajukan gugatan contentiosa di pengadilan. Karena hanya dengan putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap yang akan menyelesaikan persoalan ini, dan dualisme kepengurusan berakhir,” tuturnya.

“Karena perlu di pahami bahwa UU Jabatan Notaris tidak mengakomodir untuk terjadi dualisme, jika ini terjadi maka ini adalah pelanggaran UU, maka hanya ada satu kubu yang sah,” sambung Muhammad Tun Samudra.

Kendati berpolemik, namun lanjut Sekertaris Ikatan Pejabat Pembuat Akta Tanah (IPPAT) Pengurus Wilayah (Pengwil) Sultra, bahwa pengurus di Sultra tidak terpengaruh seperti yang terjadi di daerah-daerah lain.

Bahkan, ia menganggap anggota INI di Sultra makin kompak dan solid di tengah perselisihan kepengurusan INI Pusat, meskipun saat ini Pengwil INI Sultra sudah terpecah menjadi dua kubu.

“Tetapi kita semua sudah sepakat bahwa dalam waktu dekat ini kedua kubu tersebut akan bersama-sama mengadakan Konferensi Wilayah (Konferwil) yang salah satu agendanya adalah memilih Ketua Pengwil INI Sultra yang baru,” tegasnya.

Adapun yang nantinya maju sebagai calon ada dua nama berdasarkan diskusi-diskusi lepas di internal kepengurusan. Keduanya adalah Ketua IPPAT Pengwil Sultra Albert Widya Arung Raya, dan Ketua Pengda INI Kota Kendari, Dr. Sudirman.

Baginya, ketua yang nantinya lahir dari Konferwil yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat ini, bakal menjadi simbol kekompakan dan kesolidan anggota INI Sultra.

“Yang pastinya sama saja, siapapun yang terpilih INI akan tetap kompak. Karena sejak tujuh tahun lalu saya menjalankan jabatan, saya melihat keduanya cukup kompak dan bersinergi dalam membangun INI maupun IPPAT Sultra,” pungkasnya. (bds)

Reporter: Sunarto
Editor: Wulan

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button