KENDARI, DETIKSULTRA. COM – Beberapa waktu lalu, lembaga survei Parameter Strategi Indonesia (PSI) telah merilis hasil survei yang menyebutkan elektabilitas PDIP Sultra mencapai 17,8 persen.
Dan penyebab meningkatnya elektabilitas PDIP Sultra, menurut hasil survei PSI, adalah karena kader-kader yang bertarung di pemilu 2019 seperti Nirna Lachmuddin, Hugua dan Fajar Lase.
Namun hasil survei itu disanggah oleh Wakil Ketua DPD PDIP Sultra, Agus Sanaa. Katanya, hasil survei tersebut tendensius dan cenderung beropini.
[artikel number=3 tag=”psi,pdip,” ]
Bahkan ungkap dia, internal partai juga sebelumnya telah merilis hasil survei dengan angka yang hampir sama yakni 17,7 persen, dan ini dipengaruhi oleh kinerja partai sebagai satu sistem, bukan perorangan. Selain itu, dalam survei yang dilakukan PDIP, justru tidak ada nama Nirna Lachmuddin dan Fajar Lase, yang ada hanya Hugua, Usman dan Oheo Sinapoy.
Menanggapi hal itu, calon anggota DPR RI, Nirna Lachmuddin sangat menyesesalkan pernyataan Agus Sanaa. Seharusnya dengan hasil rilis yang dihimpun oleh PSI, menjadi satu kebanggaan untuk partai karena elektabilitasnya naik.
Selain itu, caleg PDIP sendiri sudah bekerja maksimal, demi memenangkan kontestasi. Karena pada pemilu 2014 lalu, PDIP Sultra tidak memperoleh kursi di DPR RI.
“Saya sangat menyesalkan penyatan Pak Agus ya. Sebagai kader partai seakan-akan tidak percaya hasil rilis PSI. Harusnya kita bangga karena partai kita naik elektabilitasnya,” ungkapnya ketika ditemui di sela-sela sosialisasinya di Desa Lamoen, Kecamatan Angata, Konsel Sabtu (2/2/2019).
Meskipun begitu, Nirna mengaku enggan memikirkan kedua hasil survei tersebut. Yang lebih penting baginya, bagaimana sosialisasinya dapat berjalan lancar, agar targetnya tercapai.
“Mereka sudah jalan, saya bersama tim saya juga sudah jalan. Kita jalan kan untuk menang ya. Jadi siapapun yang ada namanya di tataran survei, nanti hasil akhir yang menentukan,” tukasnya.
Reporter: Sunarto
Editor: Rani