Hilangkan Pelajaran Agama, Orang Tua Cemas Perilaku Pelajar Tambah Buruk
KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Penolakan terhadap perencanaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) yang akan meniadakan pelajaran agama di sekolah, tidak hanya datang dari tokoh agama dan pendidikan saja, tapi juga dari para orang tua.
Sri Sulastri (26), salah satu orang tua yang punya satu anak mengatakan, rencana penghapusan pelajaran agama di sekolah bisa jadi akan menjadi musibah bagi generasi muda, khususnya para pelajar. Karena jangankan mau ditiadakan, diajarkan pun di kelas para pelajar masih banyak memiliki akhlak dan perilaku yang buruk.
“Diajarkan saja di sekolah, masih banyak anak-anak kita yang kurang ajar dengan guru dan orang tuanya. Apalagi ini mau dihilangkan, mau jadi apa mereka nanti,” katanya kepada detiksultra.com, Kamis (11/7/2019).
[artikel number=3 tag=”pelajar,agama”]
Selain itu, pemerhati remaja Kota Kendari ini menambahkan, sebenarnya yang harus diperbaiki itu adalah cara mengajar dan kurikulumnya, bukan malah ditiadakan.
Pasalnya, lanjut dia, selama ini pelajaran agama di sekolah-sekolah hanya diajarkan pada ibadah ritual saja seperti cara shalat, puasa dan sebagainya, tetapi tidak diberikan bimbingan dan teladan bagaimana berprilaku yang sesuai dengan syariat Islam.
“Seharusnya cara mengajarkannya itu yang diperbaiki, karena anak-anak kita tidak cukup hanya diberi pemahaman soal ibadah saja, tetapi juga mereka membutuhkan bimbingan dan teladan langsung dari guru-gurunya. Nah, ini yang harus dibenahi cara mengajar dan kurikulumnya” lanjutnya.
Untuk diketahui, rencana Kemendikbud meniadakan pelajaran agama ini dilakukan untuk memaksimalkan program lima hari sekolah. Lalu mata pelajaran sekolah akan diganti dengan pendidikan agama di madrasah diniyah, masjid, pura, atau gereja.
Reporter : Fitrah Nugraha
Editor: Rani