Metro KendariPolitik

Usulan Adu Gagasan Rektor Unsultra Direspon Balik Caleg

Dengarkan

KENDARI, DETIKSULTRA. COM – Beberapa waktu lalu, Rektor Universitas Sulawesi Tenggara (Unsultra), Andi Bahrun menyarankan kepada Calon Legislatif (Caleg) untuk beradu gagasan, dan visi misi di kampus.

Sebaliknya bukan banyak pamer gambar di pinggiran jalan. Atas saran tersebut, para Caleg merespon balik, salah satunya, Calon DPD RI Dapil Sultra, Andi Sahabudin.

Mantan anggota komisioner KPU Sultra ini menyatakan sangat mendukung dan mengapresiasi atas niatan, saran atau usulan Rektor Unsultra untuk mengadakan forum adu gagasan para Caleg di pemilu 2019 ini.

“Jika ada yang fasilitasi untuk melakukan acara adu gagasan bagi caleg saya siap ikut. Karena ini memang sangat penting dalam membangun demokrasi, masyarakat perlu dicerahkan bagaimana memilih calon legislator dan senator dengan cerdas, tepat dan manfaat,” kata dia.

Pemilih bukan hanya ingin diperlihatkan gambar yang terpampang di pinggiran jalan. Namun yang paling penting pemilih mesti mengetahui kapasitas, integritas, dan komitmen para Caleg dengan melalui forum seperti itu.

Karena dengan forum itulah masyarakat dapat menelusuri menyimak visi misi dan program mereka, apakah program tersebut sesuai dengan kebutuhan daerah dan masyarakat.

Menjadi legislator atau senator itu memang tidak mudah, sehingga dirinya menyebutkan minimal ada empat hal yang dibutuhkan, yakni kapasitas, networking/jaringan, kreatifitas/inovasi dan komitmen yang kuat.

“Jika aspek ini tidak dimiliki mustahil dapat memperjuangkan kepentingan untuk membangun masyarakat dan daerah melalui parlemen,” jelasnya.

Dilain tempat, Calon DPR RI asal Partai Berkarya, Supriadi mengaku sangat sepakat atas ide yang dilahirkan oleh Andi Bahrun.

Karena menurutnya, Caleg harus memiliki wawasan luas, cerdas dan intelek. Bukan bermodalkan keberanian karena adanya kepentingan pribadi didalamnya.

“Berargumen pada masyarakat awam kurang pas tapi berargumen dihadapan yang terdidik lebih teruji kualitasnya. Entah berargumen didasari kemampuan intelektual dari ilmu pendidikannya atau berargumen tanpa kualitas. Itu bisa dinilai oleh para civitas kampus,” ujarnya.

Lebih jauh dirinya menjelaskan, bahwa masyarakat harus lebih tahu figurnya, bukan hanya dari aspek popularitas atau elektabilitas namun dilihat dari kemampuannya serta mereka mampu memperjuangkan rakyatnya ketika berada di Senayan nanti.

“Jika berkomunikasinya saja tidak becus apa yang dia mau lakukan ketika duduk nantinya jangan sampai berjuang untuk kemakmuran rakyatnya namun faktanya untuk kemakmuran dirinya sendiri,” tukasnya.

Reporter: Sunarto
Editor: Sumarlin

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button