Tensi Politik Pilkada di Sultra Naik, Bariun: Terpanas di Muna
KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Suhu politik pilkada di tujuh kabupaten di Sultra mulai memanas, menyusul munculnya satu persatu kandidat kuat yang bakal menantang calon petahana.
Akademisi sekaligus Pengamat Politik dan Pemerintahan Sulawesi Tenggara, Dr La Ode M Bariun SH MH, mengamati munculnya gejolak politik jelang pelaksanaan Pilkada Serentak di 7 daerah di Sultra tahun 2020.
Bariun memprediksi bakal tingginya cost politik kandidat dalam perebutan kursi bupati dan wakil bupati. Dari tujuh daerah pilkada, tertinggi tensi politiknya yakni di Kabupaten Muna. Jauh hari sebelumnya, ungkap Bariun sudah muncul seteru politik trkait figur yang pantas memimpin Muna kedepan.
“Tensi politik di Muna cukup tinggi, calon yang di gadang maju termasuk petahana,
“Karakter muna kan kita tahu dari setiap pilkada ada-ada saja terjadi gejolak. Namun kalau saya melihat dari 3 kandidat yang bertarung bisa muncul figur poros tengah,” ujar Bariun, Kamis (23/1/2020).
Selain di Muna tambahnya, tensi politik juga akan terjadi di enam daerah lainnya, sehingga pengamatan besarnya persaingan ini membuat bakal calon kepala daerah mengerahkan kekuatan tim dan finansial untuk biaya operasional pilkada guna meraup suara terbanyak masyarakat.
Baca Juga:
Lebih menarik agi, kata Direktur Pascasarjana Unsultra ini, para bakal calon petahana bakal mendapat tantangan dari kandidat calon pendatang baru yang lebih energik, dan potensial mewakili kaum milenial.
“Seperti di Konawe Kepulauan (Konkep) saya melihatnya ada pendatang baru, kalau terjadi head to head, akan rawan incumbent dan bisa terkalahkan,” katanya.
“Begitupula dengan Wakatobi dan Buton Utara,akan ada pendatang baru yang muncul menumbangkan petahana sekarang ini, dan ini yang menjadi kekhawatiran munculnya energi baru,” sambungnya.
Kalau Konawe Selatan, lanjut Bariun, cukup menarik juga dimana Ketua DPRD-nya, Irham Kalenggo, bagian dari petahana tapi sudah harus berlawanan di pilkada, ini juga akan menggerus kekuatan petahana, Surunuddin Dangga.
Sedangkan Kolaka timur bebernya, juga bakal terjadi perdebatan eskalasi politik karena muncul pendatang baru juga memberi warna baru, dan mengejutkan figur kandidat calon penantangnya adalah mantan wakil bupati.
Hal yang sama juga terjadi di Konawe Utara, bila benar-benar wakil bupati maju jadi 01 dipilkada nanti, bisa dipastikan akan terjadi kerawanan terpilih bagi petahana.
Karena keduanya punya basis berbeda yang mempunyai kekuatan sama, namun jika mereka tetap bersatu kembali ke pasangan yang sama maka masih ada harapan untuk memenangkan pilkada.
Reporter: Dahlan
Editor: Qs