KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Siapkan dua sektor dalam menghadapi new normal, KAHMI-Forhati Kendari mengadakan diskusi daring dengan menyediakan tema dua sektor yakni sektor pendidikan dan sektor sosial budaya.
Diskusi dilakukan secara virtual melalui aplikasi zoom, dengan tema Kesiapan Sektor Pendidikan dan Sosial Budaya dalam Menghadapi Situasi New Normal.
Presidium Forhati Kendari, Rahmawati Azi, mengatakan, diskusi ini merespon wacana kelaziman baru yang telah disiapkan pemerintah pusat.
MD KAHMI dan Forhati Kendari berharap hasil diskusi ini dapat menjadi rekomendasi bagi pemerintah daerah terkait kesiapan dua sektor.
“Dalam memasuki era new normal kami telah menentukan tema dengan dua sektor yakni sektor pendidikan dan sektor sosial budaya serta komitmen pemerintah daerah, penyelenggara pendidikan dan masyarakat,’ paparnya (6/06/2020).
Sementara itu, para pembahas materi dari diskusi yakni pakar pendidikan, yang juga sebagai akademisi dan penasihat MD KAHMI Kendari, Mustamin Anggo, yang menjelaskan terkait pemerintah dan multi-pihak yang harus memastikan ketersediaan sarana prasaran, serta para penyelenggara pendidikan yang harus memiliki komitmen dan menguasai teknologi pendidikan virtual.
Lanjut Mustamin, untuk sekolah di daerah yang tidak memiliki akses internet butuh penanganan khusus dari pihak terkait.
BACA JUGA :
- Hilang Selama Dua Hari, Nelayan Asal Buton Ditemukan Meninggal
- Buntut Damaikan Supriyani dan Orang Tua Korban, Ketua LBH HAMI Konsel Dicopot
- Lepas Lima Warga Kendari Umrah Gratis, AJP-ASLI Didoakan Menang Pilwali 2024
Selain itu, pemateri dari akademisi sekaligus pakar ilmu sosial dan praktisi perempuan dan anak serta pengurus Forhati Kendari, Sartiah Yusran menjelaskan, dalam materinya terkait pandemi yang masih berlangsung, orang tua harus diedukasi untuk mempersiapkan anak-anak dalam menghadapi kondisi new normal.
“Kita belum siap untuk new normal dari segi pendidikan,” ujarnya saat membawakan materi.
Lebih lanjut, Asliah Zainal, dalam membawakan meterinya, mengatakan masjid atau rumah ibadah harus dilengkapi perangkat untuk persiapan new normal, bukan hanya masjid besar tapi jg masjid-masjid kecil.
Peserta yang mengikuti diskusi berjumlah 50 orang dengan perwakilan dari ketua-ketua organisasi diantaranya Naysia Sultra, Sultra Hebat community, PUSPA Kendari, Pengca Kagama Kendari, MW Forhati Sultra, Kahmi Sultra, serta para akademisi.
Reporter: Sesra
Editor: Qs