Metro Kendari

Rahasia di Balik Anjuran Makan Kurma dalam Jumlah Ganjil

Dengarkan

KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Sunnah berbuka puasa menggunakan buah kurma sudah tidak asing lagi. Termasuk anjuran mengonsumsi buah kurma dalam jumlah ganjil.

Seperti kebiasaan Nabi Muhammad SAW yang selalu berbuka puasa dengan kurma dan air. Selain itu, Nabi Muhammad SAW juga menganjurkan umatnya untuk mengonsumsi kurma dalam jumlah ganjil. Misalnya 1, 3, 7 atau 9.

Melansir dari detikfood, hal ini pernah dijelaskan dalam sebuah hadis HR Bukhori dan Muslim. Dalam hadis tersebut dijelaskan bahwa ada keutamaan dari makan kurma dalam jumlah ganjil.

Barang siapa yang mengonsumsi tujuh butir kurma ajwa pada pagi hari, maka pada hari itu dia tidak akan terkena racun maupun sihir. Nabi Muhammad SAW bersabda:

“Sesungguhnya ada di antara pepohonan, satu pohon yang tidak gugur daunnya. Pohon ini seperti seorang muslim, maka sebutkan kepadaku pohon apa itu?”.

Lalu orang menebak bahwa itu adalah pohon wadhi. Kemudian Abdullah berkata, “Lalu terbesit di dalam diriku, pohon itu adalah pohon kurma. Namun, aku malu mengungkapkannya,”.

Kemudian mereka berkata: “Wahai Rasulullah beri tahukanlah kami pohon apa itu?” Lalu, beliau menjawab: “ia adalah pohon kurma,” (HR Bukhori dan Muslim).

Nabi Muhammad SAW memang menganjurkan untuk makan kurma dalam jumlah ganjil. Namun, bukan berarti Rasulullah SAW melarang jika kita mengonsumsi dalam jumlah genap.

Anjuran Nabi Muhammad SAW tersebut pernah dibuktikan khasiatnya secara ilmiah oleh sebuah penelitian yang dipimpin oleh Musthafa Mohamed Essa, Ph.D. Peneliti mengungkap bahwa makan kurma dalam jumlah ganjil atau genap memberi efek yang berbeda.

Jika mengonsumsi dalam jumlah genap akan menghasilkan gula dalam darah dan potassium tanpa memberi banyak energi. Jika dimakan dalam jumlah ganjil dapat melindungi otak dari stres oksidatif dan peradangan.

Intinya, jika mengonsumsi kurma dalam jumlah ganjil, tubuh dapat mengubahnya menjadi karbohidrat, sehingga dapat menambah energi dan mengembalikan stamina dalam tubuh. (cds)

Reporter: Zubair
Editor: Wulan

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button