LRSLU Minaula Kendari Lakukan Respon Kasus di Dua Provinsi
KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Sebagai wujud implementasi Asistensi dan Rehabilitasi Sosial (ATENSI) bagi lanjut usia (Lansia) LRSLU Minaula Kendari sebagai UPT Kementerian Sosial RI melakukan respon kasus.
Adapun respon kasus terhadap Lansia terdampak banjir bandang di dua provinsi yakni Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) dan Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, yang dilaksanakan selama dua hari beturut-turut mulai tanggal 16 s.d 17 September 2020.
Untuk di Kabupaten Sigi, tim respon kasus LRSLU Minaula Kendari terdiri dari unsur pekerja sosial dan penyuluh sosial mereka adalah Jasman, Riki Firmansyah, dan Lucky Pilindo.
Sementara, di Bone Bolango terdiri dari Hj. Andi Sugiati selaku Kasubsie Asesmen dan Advokasi Sosial, Helma Parande, Siti Hartin, dan Nursam K.
Menurut Kepala Seksi Pelayanan Desa Bangga, Rahmat, setidaknya di Desa Bangga, Kecamatan Dolo Selatan, Sulteng, ada 300 kepala keluarga yang terdampak banjir. Bencana banjir ini telah merusak rumah, tanaman dan fasilitasi umum seperti jalan, jembatan, dan lapangan olahraga.
“Hingga saat ini, warga yang menjadi korban banjir masih mengungsi di lokasi yang aman seperti rumah keluarga dan hunian sementara,” kata dia dalam rilis yang diterima Detiksultra.com, Kamis (17/9/2020).
Lebih lanjut dijelaskan bahwa, bencana banjir khususnya di Kecamatan Dolo Selatan, sudah menjadi bencana tahunan. Dampak yang ditimbulkannya semakin parah pasca terjadinya gempa bumi pada September 2018 yang lalu di mana banyak terjadi patahan di beberapa titik kaki pegunungan sekitar. Patahan-patahan tersebut menyebabkan terjadinya erosi.
“banjir ini semakin parah setelah gempa tahun 2018 lalu yang mengakibatkan banyak patahan di kaki gunung, sehingga air itu tidak tertahan lagi,” bebernya.
Sementara kata dia, Pemerintah Daerah (Pemda) Sigi telah melakukan berbagai upaya untuk menanggulangi bencana tersebut dengan membuat tanggul penyangga, namun akibat debit air yang sangat besar tanggul tersebut akhirnya roboh.
Bantuan lain pun datang dari berbagai pihak, baik dari perorangan maupun swasta, seperti lembaga swadaya masyarakat dalam bentuk rumah hunian sementara, pemeriksaan kesehatan, dan sembako.
Sementara itu, Kasi Bencana Sosial Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Sigi Muhammad Nawir Dg. Mangala, SE., MM, sangat mengapresiasi respon kasus yang telah dilakukan oleh LRSLU Minaula Kendari atas bencana banjir bandang di wilayahnya itu.
“Kami berharap agar ada respon lanjutan dari pihak pemerintah pusat dalam bentuk bantuan sosial bagi korban banjir bandang di Kabupaten Sigi,” terangnya.
Selain itu, salah seorang Lansia terdampak banjir, Ratna, mengatakan bahwa rumahnya hancur, dan untuk sementara waktu dia tinggal di rumah hunian sementara. Dia pun berharap agar mendapatkan bantuan dan kondisi bisa pulih secepatnya.
“Rasa terima kasih disampaikan kepada Tim Minaula, Dinas Sosial Kabuoaten Sigi, dan LKSLU Pelita Hati, atas perhatiannya terhadap warga setempat,” tutur nenek ini.
Ditempat yang berbeda, Ketua Tim Respon Kasus Provinsi Gorontalo, Hj. Andi Sugiati, SE, menyampaikan dua desa di Kabupaten Bone Bolango tertimpa bencana banjir pada tanggal 7 September 2020. Akibatnya banyak fasilitas umum, dan rumah-rumah warga rusak parah.
“Banyak Lansia di Desa Mamongaa dan Desa Mamongga ini yang terdampak banjir belum terhimpun. Diperkiran lebih dari seratus lansia,” imbuhnya.
“Namun dengan kehadiran Loka Minaula di tengah bencana, selain memberikan bantuan sembako, juga melakukan dukungan psikososial untuk mengurangi trauma bagi para lansia dan keluarganya,” sambung dia.
Lansia Desa Momongaa, Rumi, bercerita perihal rasa sedih dan trauma yang dialaminya saat rumahnya tersapuh rata oleh air banjir berlumpur yang berasal dari gunung.
“Saya sangat berharap adanya bantuan sosial dari berbagai pihak, karena dampak banjir bandang yang kami rasakan sangat besar. Selain kehilangan harta benda, trauma menghantui kami,” pintahnya.
Untuk diketahui selain melakukan identikasi dan asesmen awal, tim Minaula Kendari juga melakukan dukungan psikososial berupa terapi tepuk tangan, dan motivasi kepada lansia dan warga lainnya agar terbebas dari trauma akibat kehilangan harta benda.
Reporter: Sunarto
Editor: Via