Metro Kendari

LRSLU Minaula Kendari Sukses Motivasi Lansia Berkreatifitas

Dengarkan

KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Loka Rehabilitas Sosial Lanjut Usia (LRSLU) Minaula Kendari, menciptakan ruang dan fasilitas bagi lansia binaanya agar tetap aktif, produktif, dan bahagia diusia mereka yang tak muda lagi.

Kepala LRSLU Minaula Kendari, Syamsuddin, mengatakan jika semua lansia diberikan ruang dan difasilitasi untuk terus berkreativitas, maka mereka bisa beraktifitas dengan mengahasilkan sesuatu, sehingga dirasakan bukan menjadi beban.

Pada kondisi ini kata Syamsudin, diperlukan lingkungan yang ramah terhadap lansia, dihargai dan merasa berguna, yang berimplikasi pada peningkatan semangat hidup dan harga dirinya.

Lanjutya, Lingkungan yang ramah lansia, akan memberikan ruang pada lansia untuk tetap mandiri, aktif, dan produktif untuk berkontribusi dalam kehidupan sosial.

Selain itu, bicara kelanjutusiaan tidak sekedar bicara tentang warga negara yang berusia 60 tahun keatas, tapi bicara tentang masa depan.

“Kelanjutusiaan adalah isu masa depan dan menjadi lansia adalah masa depan setiap orang. Karena itu untuk mewujudkan lansia yang mandiri, aktif dan produktif maka generasi muda juga perlu diajak untuk memiliki orientasi dan visi kelanjutusiaan” ujarnya.

Kata Syamsuddin, bagi lansia, aktivitas usaha ekonomi produktif, seperti membuka warung kelontong, membuat dan menjual makanan, membuat kerajinan dan lainnya, akan memberikan manfaat besar bagi lansia dan tentu juga buat keluarga dan negara.

Bukan sekedar keuntungan finansial yang dapat menunjang pemenuhan kebutuhan dasar, tapi usaha ekonomi produktif akan memberikan efek positif bagi lansia.

Lanjutnya, secara psikologis aktivitas dapat menumbuhkan semangat hidup rasa bangga, berguna, serta meningkatkan harga diri dan rasa bahagia.

“Melalui aktivitas yang produktif dapat menghindarkan lansia dari masalah-masalah psikologis yang umum dialami oleh lansia seperti rasa kesepian, depresi bahkan secara intelektual dapat mencegah atau memperlambat proses terjadinya dimensia. Usaha ekonomi produktif menjadi media yang menfasilitasi terciptanya interaksi dan percakapan sosial serta menjadi media stimulasi kognitif yang bersifat alamiah,” paparnya.

Melalui programnya, LRSLU Minaula Kendari, berhasil memberikan kesuksesan usaha kepada para lansia. Usaha kreatifitas yang didukung penuh tersebut menjadikan para lansia mampu mengembangkan usaha secara mandiri dengan pola motivasi semangat dan bantuan modal.

Salah satu lansia yang sukses adalah Daniati (68 tahun), penerima Program Dukungan Keluarga (DK-LU) tahun 2019 yang tinggal di Kecamatan Tinanggea, Kabupaten Konawe Selatan. Lansia tersebut kini sudah mengembangkan usaha, dengan sehari-hari mengembangkan kerajinan tikar dari daun pandan.

“Saya tidak menarget berapa lama selesainya, biasanya 2-3 hari. Saya membuat kerajinan supaya saya tidak kesepian sewaktu ditinggal anak kerja. Alhamdulillah kemarin dapat bantuan modal usaha sebesar Rp2.500.000 dan bimbingan usaha dari Loka Minaula, jadi saya bisa membeli bahan baku tanpa harus merepotkan anak” ungkapnya.

BACA JUGA :

Dari hasil amatan, nenek Daniati masih memiliki fungsi kognitif yang normal, dibuktikan dengan beliau masih memiliki memori jangka pendek dan jangka panjang yang baik.

Beliau mampu mengingat hari, tanggal, nama-nama anak dan cucu, serta peristiwa yang pernah dialami.

Begitu juga Sahowiya (65 tahun), warga penerima Program Day Care Tahun 2016. Nenek tersebut memilki usaha toko kelontong yang terletak di samping rumahnya, di Desa Abeko, Kecamatan Ranomeeto Barat, Kabupaten Konawe Selatan. Usaha yang dia rintis sejak tahun 2013 sempat mengalami pasang surut, terutama saat suaminya meninggal dunia tahun 2014.

“Saat suami meninggal 6 tahun yang lalu, saya sempat berhenti berjualan karena terkendala modal. Saya lebih banyak dirumah dan hanya sesekali pergi berkebun. Pada tahun 2016 saya diajak untuk mengikuti program Day Care seminggu 2 kali di Minaula. Disana saya mengikuti banyak terapi, ada senam, bimbingan agama, dan diberi motivasi-motivasi, serta berbincang dengan banyak teman sesama lansia. Saya mengikuti program itu selama 1 tahun, setiap kali datang kami diberi uang saku dan di akhir program diberi modal usaha sebesar Rp1.500.000,” pungkasnya.

Lanjutnya, dari uang saku dan modal usaha tersebut dapat menata kembali usaha toko kelontong, dengan melengkapi bahan dagangan dan membeli rak kayu. Seiring berjalannya waktu, usaha itu berkembang pesat dan cukup lancar.

“Saat ini saya mulai mencoba menjual sembako, air galon dan LPG. Saya sangat bersyukur bisa dipertemukan dengan Minaula,” pungkasnya.

Reporter: Sesra
Editor: Haikal

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button