KENDARI DETIKSULTRA.COM – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sulawesi Tenggara menggelar Expo Tenun se-Sultra pada 4-5 November 2024 di Mall The Park Kendari. Dengan meluncurkan program “Tenun Masuk Sekolah”, kegiatan ini bertujuan menumbuhkan kesadaran generasi muda akan pentingnya melestarikan tenun sebagai warisan budaya daerah.
Kegiatan ini dihadiri oleh Pj Gubernur Sultra Andap Budhi Revianto, Kepala Dikbud Sultra Yusmin, Kepala Bank Indonesi Sultra Doni Septadijaya serta guru dan siswa SMA se-Kota Kendari.
Kegiatan utama dalam program pelestarian Budaya ini terdiri dari Expo Tenun, Fashion Show, Lomba, Workshop, dan Talkshow yang mendapat dukungan penuh dari Pemprov Sultra serta Dewan Kerajinan Nasional Daerah Sulawesi Tenggara.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sultra Yasmin dalam sambutannya mengatakan, tenun Sulawesi Tenggara menjadi warisan budaya yang tidak boleh hilang.
“Kita akan mendaftarkan tenun di Kementerian Hukum dan HAM sebagai hak kekayaan Sulawesi Tenggara agar tidak diklaim oleh orang lain,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan bahwa semua sekolah wajib hukumnya untuk menjahit baju seragam siswa di SMK dan biayanya akan ditanggung oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sultra pada tahun 2025 mendatang.
Di tempat yang sama Pj Gubernur Sulawesi Tenggara, Andap Budhi Revianto mengungkapkan selain untuk memajukan UMKM, program ini juga dimaksudkan untuk menjaga serta melestarikan kearifan lokal berupa tenunan khas dari berbagai ragam corak dari 17 kabupaten di Sultra. Sesuai dengan jargon program ini yakni melestarikan tenun sebagai warisan budaya.
“Jangan sampai nanti ketika kita tidak berbuat untuk melestarikannya maka akan hilang, maka dari itu kita sebagai anak bangsa harus mengawal budaya kita dalam rangka menjaga kelestariannya,” ujarnya.
Melalui program ini Pemprov Sultra berharap para pelajar SMK dapat mengasah keterampilan menenun sejak dini sehingga generasi pengrajin tenun dapat terjaga dan tidak mudah punah. (*)
Reporter: Lilis Agustina
Editor: Biyan
