KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Untuk meningkatkan konektivitas dan kemitraan antar pemerintah, swasta dan masyarakat, melalui pembangunan dan perbaikan infrastruktur dan aspek-aspek sosial ekonomi, Gubernur Sultra, Ali Mazi, mengimbau agar seluruh pengusaha muda yang bernaung dalam Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Sultra, agar semakin meningkatkan motivasi kerja, kompetensi dan inovasi yang berdaya saing tinggi sehingga mampu berkompetisi dalam persaingan global yang kian ketat dari waktu ke waktu.
“Saat ini pemerintah sedang mengusung visi pembangunan daerah, sebagaimana yang tertuang dalam Rencana pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Sultra Tahun 2018 s.d 2023 yakni terwujudnya Sultra yang aman, maju, sejahtera dan bermartabat,” kata Asisten III Pemprov Sultra, Nur Endang Abbas, mewakili gubernur di salah satu hotel di Kendari, Minggu (12/5/2019).
Untuk mewujudkan visi dan misi tersebut, maka strategi pendekatan yang digunakan adalah gerakan akselerasi pemerataan pembanguanan daratan dan lautan/kepulauan dengan akronim “Garbarata”. Konsep Grabarata lahir sebagai suatu gerakan untuk mengatasi ketimpangan dan kesenjangan pembangunan daerah-daerah di Sultra.
[artikel number=3 tag=”meninggal,walikota”]
“Kita menyadari bersama, bahwa proses pembangunan tidak semudah membalikkan telapak tangan. Kita butuh waktu, komitmen yang kuat, dibarengi kerja keras dan dukungan dari seluruh komponen, termaksuk seluruh pengusaha di Sultra yang bersinergi dan berkolaborasi, sehingga program pembangunan yang sedang dan akan dilaksanakan dapat berjalan dengan baik,” paparnya.
Ia mengimbau, khususnya pengusaha muda yang bernaung dalam Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Sultra agar mendesain program kerjanya yang mampu merespon secara positif setiap wacana pembangunan yang disesuaikan dengan kemampuan kondisi wilayah sehingga dapat sejalan dengan program prioritas pembangunan daerah Sulawesi Tenggara.
“HIPMI Sultra adalah merupakan wadah berkumpulnya pengusaha-pengusaha muda Sultra yang harus mampu mendorong setiap anggotanya untuk meningkatkan daya saing usaha agar dapat menjawab tantangan perkembangan ekonomi global daerah revolusi industri 4.0 (four point zero) dan masyarakat ekonomi asean (MEA),” tambahnya.
Reporter: Anca
Editor: Rani