Metro Kendari

Diduga Sunat Bansos Disabilitas, Lansia dan Warga Rentan Bencana, Begini Penjelasan Dinsos Kota Kendari

Dengarkan

KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Dinas Sosial (Dinsos) Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) diduga menyunat bantuan sosial (bansos) untuk penyandang disabilitas, lanjut usia (lansia) dan warga rentan bencana. Hal itu diungkapkan oleh Ketua Pemerhati Kebijakan Publik Kota Kendari, Wawan Soneangkano, Minggu (3/9/2023).

Wawan Soneangkano mengatakan, dari aduan penerima manfaat yang diterima Pemerhati Kebijakan Publik Kota Kendari, ditemukan ada ketidaksesuaian terkait penyaluran bantuan tersebut.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, bansos yang diturunkan ke penerima manfaat senilai Rp2,4 juta. Namun, bantuan itu ditukar dengan sembako. Jika dikalkulasi warga terima kurang lebih Rp1,5 juta saja.

Menurut Wawan, para penerima manfaat ini diminta untuk menukarkan dalam bentuk sembilan bahan pokok (sembako) di salah satu toko di Pasar Mandonga sesuai arahan dari Dinsos Kota Kendari.

“Sekarang kita hitung dalam satu orang, masyarakat mendapat bantuan Rp2,4 juta, sementara sembako yang mereka terima, beras, mi instan, telur, sama kantong plastik yang tidak diketahui isinya sama penerima manfaat. Jika dihitung secara keseluruhan nilainya tidak sampai Rp1,5 juta,” kata dia.

Sehingga menjadi pertanyaan besar, ketika harga sembako itu tidak cukup dari Rp2,4 juta yang dibelanjakan, sisanya dikemanakan? Dengan demikian dirinya menilai bahwa bantuan itu diduga disunat oleh oknum Dinsos Kota Kendari.

Ia pun menyesalkan tindakan Dinsos Kota Kendari yang menurutnya sangat merusak nama baik instansi di lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari, dan yang paling utama, mestinya bantuan yang diturunkan Kementerian Sosial (Kemensos) itu benar-benar disalurkan dan peruntukkan untuk mereka yang membutuhkan, bukan justru dipotong demi kepentingan pribadi.

“Kita bayangkan saja, bantuan yang mestinya untuk penyandang disabilitas, lansia, sampai yang rentan bencana saja, masih bisa disunat, apalagi yang lain,” katanya.

Olehnya itu, Wawan menegaskan agar persoalan ini harus diluruskan dan diselesaikan oleh Penjabat (Pj) Wali Kota Kendari untuk segera memutus mata rantai otak dari munculnya permasalahan ini.

“Sebagai perpanjangan tangan masyarakat, maka kita minta DPRD Kota Kendari untuk segera melakukan pemanggilan terhadap pihak-pihak terkait, Dinsos Kota Kendari,” pintanya.

Dikonfirmasi terpisah, Kabid Rehabilitasi Dinsos Kota Kendari, Husni Mubarak membantah adanya tudingan bahwa pihak Dinsos Kota Kendari melakukan penyunatan bansos yang diperuntukkan untuk penyandang disabilitas, lansia dan warga rentan bencana.

Husni Mubarak menerangkan, bantuan ini bantuan sandang pangan dan kebutuhan pokok kepada penerima manfaat dari Kemensos yang diturunkan kepada 77 orang penerima manfaat.

Dalam pelaksanaannya, lanjut dia, Dinsos Kota Kendari ditugaskan melakukan pendampingan baik pada saat proses pencairan ke rekening masing-masing penerima manfaat maupun ketika dibelanjakan dalam bentuk sembako.

Namun, Husni Mubarak bilang, sebelum uangnya dicairkan oleh Kemensos, Dinsos Kota Kendari lebih dulu melakukan asesmen awal, menanyakan apa-apa saja kebutuhan yang diperlukan para penerima manfaat. Hasil asesmen awal itulah yang kemudian menjadi dasar untuk membelanjakan bantuan tersebut.

“Jadi yang belanja bukan kami, tapi mereka sendiri sesuai dengan uang yang ada, kami hanya mendampingi serta menerima nota dari mereka (penerima manfaat). Dan yang perlu diketahui, para penerima manfaat diberikan keleluasan untuk memilih toko sembako. Jadi kalau ada informasi bahwa barangnya semua disediakan oleh dinsos itu tidak benar,” bebernya.

Dibeberkannya juga, dari tiga kelompok penerima manfaat tidak semuanya nilai bantuannya sama. Misal, penyandang disabilitas nilai bantuan yang diberikan senilai Rp2,4 juta, lansia Rp2,4 juta dan warga rentan bencana sebesar Rp1,5 juta.

Ditambahkannya, seluruh bantuan yang disalurkan ke penerima manfaat harus dibelanjakan dalam bentuk sembako, sesuai nomenklatur aturan yang ditetapkan Kemensos.

“Untuk tahap pertama yang baru cair 25 orang. Yang sudah membelanjakan baru 15 orang, sisanya Senin besok, kami akan konfirmasi lagi dan meminta nota hasil belanja sembako mereka. Sementara tahap berikutnya masih dalam proses,” pungkasnya. (ads)

 

Reporter: Sunarto
Editor: Biyan

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button