KENDARI, DETIKSULTRA.COM- Meski memiliki keterbatasan fisik, namun hal itu bukan menjadi kendala seorang untuk berkarya.
Hal itu dibuktikan anak didik binaan Loka Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Sensorik Rungu Wicara (LRSPDSRW) Meohai Kendari.
Sebanyak 25 anak penyandang disabilitas rungu wicara binaan LRSPDSRW, mampu membuktikan bahwa keterbatasan yang mereka miliki bukan alasan untuk berhenti meraih prestasi dalam berkarya.
Berbagai keterampilan dimiliki anak binaan Loka Rehabilitasi Meohai diantaranya, menjahit, sablon dan percetakan. Hasil karya anak tuna rungu wicara dipamerkan dalam acara pelepasan manfaat di Aula LRSPDSRW, Kamis (27/6/2019).
Setelah mendapatkan bimbingan oleh LRSPDSRW selama enam bulan, 25 anak penyandang rungu wicara dilepas.
Kepala LRSPDSRW Meohai Kendari, Budi Sucahyono, mengatakan anak-anak rungu wicara ini berasal dari beberapa daerah di Sulawesi Tenggara (Sultra), bahkan ada yang berasal dari luar Sultra.
“Mereka berada dari Kolaka, Kolaka Timur, Kolaka.Utara, Konsel, Konawe, Konawe Kepulauan, Kendari, Muna, Muna barat, Donggala, Morowali Utara, Makasar, Bombana, setelah pelepasan ini kami kembali merima 25 anak lagi,” ujarnya.
Dalam acara pelepasan ini, Budi Sucahyono berharap pasca mendapat pengetahuan, mereka bisa berkarya di luar dengan mengembangkan bakat membangun usaha.
Untuk itu dalam membantu anak didiknya, Loka Meohai juga memberikan bantuan berupa alat yang dibutuhkan dalam dunia usaha mereka, seperti mesin jahit, laptop maupun peralatan yang dibutuhkan dalam usaha salon.
Untuk itu dalam membantu anak didiknya Loka Meohai memberikan bantuan sosial yang sebesar Rp 5 juta.
“Kami juga berikan bantuan sosial sebesar Rp 5 juta, namun penerima manfaat meminta untuk dibelanjakan berupa alat yang dibutuhkan dalam dunia usaha mereka, seperti mesin jahit, peralatan salon satu set, untuk sablon meminta untuk dibelikan laptop yang dapat digunakan untuk mendesain,” tutupnya.
Reporter: Musdar
Editor: Dahlan
