Hukum

Kantor DPRD Sultra Terbakar Saat Demo, Ada Lemparan Molotov?

Dengarkan

KENDARI,DETIKSULTRA.COM – Sejumlah ruang Kantor DPRD Sultra porak-poranda dalam aksi unjukrasa mahasiswa yang berakhir bentrok, Kamis kemarin.

Selain fasilitas gedung terdapat delapan kendaraan roda dua rusak dalam bentrokan.

Berawal dari pembobolan tembok, massa tiba-tiba bergerak masuk dari belakang kantor dan menarik 1 unit motor dihalaman belakang kemudian membakarnya di area kantor Bulog. Selain kobaran api dari terbakarnya motor, kuat dugaan indikasi lain kobaran api diduga dari lemparan bom molotov.

Pengakuan Kepala Bagian(Kabag) Fasilitasi Pengawasan dan Penganggaran DPRD Sultra, Andi Rajallangi, belum memastikan sepenuhnya soal kebenaran bom molotov, namun diantara bagian gedung yang terbakar sempat ditemukan botol-botol yang diduga molotov.

“Entah saya tidak tahu peristiwa kebakaran ini akibat motor yang sempat terbakar atau akibat hal lain, akan tetapi ada dugaan temuan botol-botol sebagai bom molotof,” terangnya.

Tambah Andi, selain beberapa fasilitas gedung DPRD, ruang kantin dan mesin fotocopi dalam kondisi rusak berat.

“Rusak berat, seperti ruangan yang berada di belakang kantor, termasuk ruangan saya dan kantin yang bersebelahan dengan ruangan saya dan beberapa fasilitas seperti 2 mesin foto copy yang hangus terbakar,” jelasnya, Jumat(27/9/2019).

Tambahnya, delapan unit motor yang terparkir di DPRD Sultra juga ikut rusak diamuk massa. Diantaranya yaitu 3 motor matic, 4 motor bebek dan 1 motor besar.

“Posisinya kami semua kan pada saat kejadian tersebut sedang berfokus kedepan kantor untuk berhadapan dengan massa yang terfokus di depan. Akan tetapi mungkin kami sempat lengah sehingga tanpa sadar massa aksi yang berada di belakang menerobos masuk dengan membobol tembok,” jelasnya.

Katanya, sempat ada negosiasi dengan pimpinan DPRD dan perwakilan mahasiswa, namun tiba-tiba tersulut emosi dan kemudian anarkis.

“Terkait kemarin kan sebenarnya sudah ada kesepakatan antara anggota DPRD dan perwakilan mahasiswa aksi untuk bernegosiasi akan tetapi entah mengapa mungkin saking banyaknya massa ada yang tidak setuju dengan niat negosiasi sehingga terjadilah bentrok,” tandasnya.

Reporter: Gery
Editor: Dahlan

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button