Metro Kendari

Tebang Pilih soal Tonase Pemuatan, Puluhan Sopir Truk di Konawe Demo di DPRD Sultra

Dengarkan

KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Puluhan massa aksi yang tergabung dalam Ikatan Sopir Truk Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) gelar aksi demonstrasi di Kantor DPRD Sultra, Selasa (17/10/2023) pagi tadi.

Koordinator Lapangan Ikatan Sopir Truk Konawe, Muh Jafar, mengatakan, kedatangan mereka guna menyalurkan aspirasi yang selama ini merugikan para sopir truk, khususnya pemuatan ore nikel dari Konawe menuju ke salah satu jetty di Kota Kendari.

Keluhan sopir yang dimaksud, Jafar sebut soal pembatasan muatan tonase. Selama ini mereka hanya dapat memuat sampai delapan ton, sesuai batasan yang telah diatur.

Tetapi anehnya, sopir truk lain yang memuat ore nikel di Konawe, bahkan melebihi muatan dari delapan ton. Mestinya, aturan pemuatan berlaku sama, dan tidak ada pengecualian.

Namun faktanya, hanya mereka saja yang memuat ore nikel di salah satu perusahaan tambang yang berlokasi di Desa Sonai, Kecamatan Puriala, Konawe yang dibatasi jumlah tonasenya.

“Kami minta instansi berwenang berlaku adil, jangan hanya kepada kami yang dibatasi retase muatan sebanyak delapan ton. Soalnya kalau dengan muatan seperti itu kami tidak mendapatkan keuntungan, mana solar kami beli secata eceran, karena lama mengantre di SPBU, dan kemudian kalau memang dibatasi semua mesti dibatasi jangan hanya kami yang dibatasi muatannya,” ungkapnya.

Selain itu, aktivitas pemuatan mereka juga terganggu dengan adanya oknum yang mengatasnamakan masyarakat, kemudian melakukan aksi pemalangan jalan, agar pemuatan tidak dilakukan.

“Izin kami lengkap, tiap kami jalan dilengkapi dengan surat jalan, tetapi masih saja ada oknum-oknum yang mengatasnamakan masyarakat menghalangi-halangi aktivitas kami, dan di sini kami minta aparat penegak hukum untuk melakukan penindakan terhadap oknum-oknum tersebut,” bebernya.

Jafar juga berharap, DPRD Sultra dan instansi berwenang lainnya dapat mencarikan dan memberikan solusi yang lebih bijak, dan tentunya dapat berlaku adil.

“Kami cari makan untuk keluarga dan pasti kami cari untung untuk dibawa pulang, kalau dibatasi delapan ton, sedikit sekali kami dapat, dan kami minta ada kebijaksanaan maskimal 12 ton muatan,” jelasnya.

Dalam aksi demonstrasi para sopir truk ini yang menuntut agar aspirasi mereka diindahkan, belum bisa terjawab. Pasalnya, tak ada satu pun Anggota DPRD Sultra yang dapat menemui mereka, karena alasan sedang menjalankan tugas di luar kantor. (bds)

Reporter: Sunarto
Editor: Biyan

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button