Yaudu Salam Ajo: Mayat Bayi Jangan Dijadikan Sandera
KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Polemik penyekapan jenazah bayi di RS Bahteramas pada Kamis (15/11/2018) lalu, membuat Ketua Komisi IV DPRD Sultra, Yaudu Salam Ajo geram. Ia menilai, tindakan yang dilakukan pihak rumah sakit tidak manusiawi.
“Jangan mayat bayinya yang dijadikan alat untuk jaminan, lalu mayatnya disendera sebagai kepentingan tanggung jawab. Kan ada orang tuanya yang bertanggung jawab.
Kewajiban yang hidup terhadap orang yang meninggal harus segera memandikan dan menguburkan. Kewajibannya terhadap rumah sakit tentu pasti ada yang bertanggung jawab,” imbuh politisi PKS ini.
Caleg DPR RI Dapil Sultra ini mengatakan, RS Bahteramas mempunyai banyak masalah yang cukup serius. Selain masalah pelayanan, penunggakan pembayaran BPJS juga membelit rumah sakit paling elit di Sultra tersebut.
BACA JUGA:
> 18 Tahun Menjabat Ketua RT, Pria Ini Didemo Ibu-ibu
> Sesi Pertama Dua CPNS Kemenag Penuhi Passing Grade
> Aktivitas Pertambangan di Konkep Segera Dihentikan
> Ini Model Kartu Nikah Pasutri
“Tunggakan BPJS juga itu sampai sekarang memengaruhi pelayanan, akhirnya RS Bahteramas mendapatkan talangan dana terhadap biaya operasional dari Pemprov diprediksi hingga akhir tahun,” bebernya.
Menyikapi hal itu secara kelembagaan, pihaknya bakal menggelar rapat internal Komisi IV DPRD. Lalu segera menyurati pihak RS Bahteramas, Dinkes Sultra, dan pihak terkait untuk mencari benang merah segala permasalahan yang ada.
“Senin depan kami akan menggelar rapat internal komisi, lalu mengundang pihak RS Bahteramas, Dinkes Sultra untuk membicarakan segala permasalahan terkait pembiayaan, pelayanan dan tanggung jawab dalam rapat dengar pendapat,” tutup Yaudu Salam Ajo.
Seperti diketahui, pihak RS Bahteramas diduga menahan mayat seorang bayi perempuan karena pihak keluarga tak mampu membayar biaya administrasi persalinan yang jumlahnya sebesar Rp18 juta. Ibu bayi, Pricilia Tasya, melakukan persalinan di RSUD Bahteramas pada (5/11/2018). Namun, sang anak meninggal dunia pada Kamis (15/11/2018)sekitar pukul 16.00 Wita.
Setelah mengetahui anaknya meninggal dunia, Pricilia berniat mengambil jenazah sang anak untuk segera dimakamkan. Namun sayang, pihak RS Bahteramas tak mau menyerahkan mayat bayinya sebelum biaya administrasi persalinan dan perawatan dibayar.
Reporter: Fadli Aksar
Editor: Ann